Araqchi memberi tahu mitranya dari luar negeri bahwa serangan Iran sepenuhnya merupakan haknya untuk membela diri dan sejalan dengan Pasal 51 Piagam PBB.
Menteri luar negeri Iran memperingatkan AS kalau “respons berikutnya akan lebih keras” jika Iran diserang.
Ia juga membantah laporan bahwa Teheran memberi tahu pihak internasional tentang serangan itu sebelumnya.
"Kami mengirim pesan ke AS melalui Swiss setelah operasi rudal, memperingatkannya terhadap campur tangan pihak ketiga mana pun," katanya.
"Sebelum serangan, tidak ada pertukaran pesan... Kami telah... memperingatkan pasukan AS untuk menarik diri dari masalah ini dan tidak campur tangan... Negara mana pun yang mengizinkan Israel menggunakan wilayah udaranya untuk melawan kami akan bertanggung jawab," tambahnya.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperingatkan setelah serangan itu, "Jangan bentrok dengan Iran."
Seperti diberitakan, Iran meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa atau Rabu (2/10/2024) dini hari dalam serangan balasan besar-besaran.
Teheran mengatakan serangan langsung dilakukan di beberapa pangkalan militer.
Pangkalan Hatzarim, Nevatim, dan Ramon telah dihentikan layanannya karena kerusakan parah akibat rudal, menurut sumber Hizbullah yang berbicara dengan Al Mayadeen pada Selasa malam.
(oln/alarabiya/tc/almydn/*)