TRIBUNNEWS.COM – Israel diperkirakan akan melancarkan serangan balasan ke Iran beberapa hari ke depan.
Beberapa pejabat senior Israel berujar dalam rapat kabinet telah diputuskan, akan ada balasan besar terhadap Iran.
Meski demikian, dikutip dari Walla, belum ada kesepakatan mengenai waktu dan cakupan serangan.
Salah satu alasannya ialah Israel ingin berkoordinasi dulu dengan Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu dekatnya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dikabarkan akan berdiskusi dulu dengan Presiden AS, Joe Biden.
Israel diperkirakan akan menyerang target-target penting di Iran. Pejabat Israel menyebut fasilitas perminyakan Iran mungkin akan menjadi salah satu targetnya.
Sementara itu, Iran telah memperingatkan Israel, pihaknya akan menyerang lagi jika Israel melancarkan balasan.
Adapun serangan Iran yang dilakukan pada Selasa malam, (1/10/2024), adalah balasan atas serangan Israel yang menewaskan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.
Pejabat senior Israel mengatakan jika Iran menyerang lagi, Israel punya banyak pilihan serangan, salah satunya adalah serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
“Kami punya pertanyaan besar mengenai bagaiman keinginan Iran membalas serangan, tetapi kami harus mempertimbangkan kemungkinan mereka akan menggunakan segala cara, dan itu akan menjadi permainan yang sepenuhnya berbeda,” kata seorang pejabat senior Israel.
Kendati fasilitas perminyakan Iran menjadi salah satu target yang paling memungkinkan, Israel juga punya kemungkinan untuk melancarkan operasi pembunuhan terhadap pejabat Iran.
Target lainnya yang juga mungkin diserang Israel adalah sistem pertahanan udara Iran, terutama sistem yang melindungi fasilitas nuklirnya.
Baca juga: Iran Peringatkan Israel: Setiap Kesalahan Perhitungan akan Menyebabkan Kehancuran Mendadak Israel
Di samping itu, Israel mungkin melancarkan serangan udara dengan jet tempur dan operasi rahasia seperti yang dilakukan untuk membunuh Ismail Haniyeh di Iran dua bulan silam.
Kata pejabat Israel, serangan yang akan dilakukan Israel ke Iran akan jauh lebih besar.
Sementara itu, Netanyahu mengatakan Iran akan membayar mahal serangannya.
“Iran membuat kesalahan besar malam ini dan akan membayarnya,” kata Netanyahu saat rapat di bunker.
“Siapa pun yang menyerang kita, kita akan menyerangnya.”
Dua pejabat senior Israel mengatakan rapat itu berlangsung beberapa jam. Di dalamnya ada keputusan, Israel akan melancarkan serangan balasan.
Israel akan sendirian membalas Iran, tetapi negara Zionis itu tetap ingin berkoordinasi dengan AS karena memperhitungkan dampaknya.
Apabila Iran menyerang lagi, Israel akan memerlukan kerja sama pertahanan dengan AS.
Adapun Biden pada hari Selasa berujar, AS dan Israel tengah mendiskusi balasan atas serangan Iran.
Seorang pejabat AS mengatakan AS mendukung Israel untuk melancarkan balasan, tetapi balasan itu haruslah balasan yang terkalkulasi.
Target utama
Baca juga: Sinwar dan Deif Hidup, Hamas Kecewa Pada Tetangga Arab: Kenapa Cuma Iran yang Berani ke Israel?
Shima Shine, mantan Kepala Divisi Riset dan Evaluasi Mossad, berujar bahwa ada beberapa target di Iran yang mungkin sekali bakal diserang Israel.
Target itu termasuk fasilitas perminyakan, infrastruktur militer, dan fasilitas nuklir.
Di samping itu, Israel mungkin akan memburu pejabat militer senior Iran. Meski demikian, Shine ragu pejabat politik Iran akan masuk dalam daftar buruan Israel.
“Dari apa yang saya ketahui, ada diskusi yang tengah berlaungsung dalam kabinet, mereka bersama dengan Amerika saat ini berada dalam waktu yang sangat sensitif, satu bulan sebelum pilpres,” kata Shine dikutip dari Newsweek.
Shine mengatakan AS mungkin akan mengimbau Israel agar menjalankan rencana kecil ketimbang besar.
Adapun ketika Biden ditanya apakah dia mendukung serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, dia menjawab tidak.
(Tribunnews/Febri)