News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Iran Vs Israel

Serangan Iran ke Israel Jadi Serangan Rudal Balistik Terbesar dalam Sejarah, 20 Jet Diklaim Hancur

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar ini menunjukkan proyektil yang dicegat oleh Israel di dekat kota utara Baqa al-Gharbiya pada tanggal 1 Oktober 2024. Sirene serangan udara berbunyi di Israel tengah pada tanggal 1 Oktober, kata militer, sehari setelah tentara melancarkan operasi darat ke Lebanon selatan yang menargetkan posisi Hizbullah.

TRIBUNNEWS.COM – Serangan Iran ke Israel pada Selasa malam, (1/10/2024), disebut sebagai serangan rudal balistik terbesar dalam sejarah.

Dalam serangan itu Iran menggunakan sejumlah rudalnya yang paling kuat guna menggempur Israel.

Menurut Iran, serangan itu adalah balasan atas serangan Israel yang menewaskan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.

Saat serangan terjadi, sirene meraung di seluruh Israel. Iran dilaporkan menembakkan hampir 200 rudal balistik.

Dikutip dari ABC News, ledakan terdengar di Yerusalem dan lembah Sungai Yordan ketika warga Israel diminta mengevakuasi diri ke tempat perlindungan.

Israel mengklaim sebagian besar rudal bisa ditangkis dengan Iron Dome dan sistem pertahanan lainnya.

Tidak ada laporan korban luka di Israel. Meski demikian, ada satu orang yang tewas di Tepi Barat karena terkena pecahan rudal.

Ratusan rudal balistik Iran menghujani kota Tel Aviv di Israel pada serangan mendadak dan cepat yang dilancarkan Garda Revolusi Iran, Selasa malam, 1 Oktober 2024. (dok.)

Di sisi lain, Iran mengatakan 90 persen rudal yang ditembakkannya berhasil mencapai sasaran.

Behnam Ben Taleblu, seorang pakar di Yayasan Pertahanan dan Demokrasi (FDD) menyebut serangan Iran itu merupakan serangan yang bersejarah dan memecahkan rekor.

“Teheran berusaha mencari cara untuk memperbaiki kemampuan penangkisannya yang hancur, dan melakukannya dengan cara fantastis yang melibatkan serangan rudal balistik terbesar terhadap negara lain dalam sejarah,” kata Taleblu.

Rudal balistik awalnya ditenagai oleh roket, kemudian rudal itu mengikuti lintasan ke arah target.

Baca juga: Video Eks Analis CIA Sindir Israel, Sebut Serangan Iran Lebih Terhormat karena Tak Targetkan Sipil

Direktur Analisis Strategis Australia, Michael Shoebridge, mengatakan rudal balistik ditembakkan seperti peluru ditembakkan dari senjata api.

Ketika rudal mencapai kecepatan tertingginya, rudal itu menjadi balistik. Rudal itu menuju ketinggian sebelum meluncur turun dengan tajam.

“Rudal itu bergerak melalui lintasan seperti parabola,” kata Shoebridge.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini