News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres Amerika Serikat

Beda Pandangan dengan Donald Trump, Melania sang Istri Justru Dukung Hak Aborsi

Penulis: Bobby W
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Donald Trump dan Melania Trump. Berbeda dengan isi kampanye Donald Trump selama ini, sang istri Melania justru mendukung hak aborsi dalam pernyataan terbarunya tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Melania Trump mengungkapkan pernyataan cukup kontroversial bagi Partai Republik pada Kamis (3/10/2024), waktu setempat.

Berbeda dengan isi kampanye Donald Trump selama ini, sang istri, Melania justru mendukung hak aborsi dalam pernyataan terbarunya tersebut.

Melania Trump mengungkapkan, pandangan yang berbeda dari suaminya tentang hak akses aborsi tersebut dalam peluncuran bukunya yang akan datang.

"Kebebasan individu adalah hak dasar yang ingin selalu saya lindungi." ungkap mantan ibu negara itu dalam video promosi buku terbarunya.

"Tanpa ragu, tidak ada ruang untuk kompromi ketika datang ke hak penting yang dimiliki semua wanita sejak lahir. Kebebasan individu," kata Melania Trump.

"Apa arti sebenarnya dari 'Tubuh saya, pilihan saya'?"

Buku Melania Trump, yang akan diterbitkan pada hari Selasa (8/10/2024) mendatang, menjelaskan lebih banyak tentang keyakinannya akan perlunya akses aborsi secara legal.

"Mengapa orang lain selain wanita itu sendiri memiliki kekuasaan untuk menentukan apa yang dia lakukan dengan tubuhnya sendiri?" tulis Melania Trump.

"Hak dasar seorang wanita atas kebebasan individu, untuk hidupnya sendiri, memberinya wewenang untuk mengakhiri kehamilannya jika dia mau." lanjutnya.

Menanggapi kabar tersebut, Juru bicara tim kampanye Kamala Harris, Sarafina Chitika pun turut buka suara.

Ia mengatakan, pernyataan Melania ini menunjukkan perpecahan dalam tubuh tim kampanye Donald Trump.

"Sayangnya bagi wanita di seluruh Amerika, suami Nyonya Trump ini justru sangat tidak setuju dengan suaminya." ungkap Sarafina.

Baca juga: Bertemu Zelensky, Donald Trump Janjikan Selesaikan Perang Ukraina-Rusia dengan Cepat

"Ini adalah alasan mengapa lebih dari satu dari tiga wanita di Amerika menentang Larangan Aborsi Trump yang mengancam kesehatan, kebebasan, dan hidup mereka." lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa jika Trump menang, maka larangan aborsi akan terjadi di seluruh negeri.

"Trump bakal menghukum wanita, dan membatasi akses wanita terhadap layanan kesehatan reproduksi." pungkasnya.

Menanggapi komentar tersebut, Karoline Leavitt, juru bicara kampanye Trump, mengatakan bahwa pernyataan tim Kamala Harris adalah hal yang sesat dan penuh kebohongan.

"Kampanye Harris berbohong, lagi, karena mereka kalah," ungkap Karoline.

"Presiden Trump telah sangat jelas: dia TIDAK akan menandatangani larangan aborsi federal saat terpilih kembali," lanjut Leavitt.

"Dia sangat percaya bahwa aborsi adalah isu yang harus diputuskan di tingkat negara bagian."

Tim kampanye Trump sendiri tidak mau memberikan komentar mengenai posisi mantan ibu negara tentang aborsi.

Pandangan Donald Trump Terkait Aborsi

Donald Trump dan Melania Trump (Sky News) Berbeda dengan isi kampanye Donald Trump selama ini, sang istri Melania justru mendukung hak aborsi dalam pernyataan terbarunya tersebut.

Pernyataan publik Melania Trump yang mendukung hak aborsi membawa kembali isu ini ke dalam percakapan politik yang selama ini kerap dihindari oleh Partai Republik

Selama kampanyenya, Donald Trump kerap menghindari pertanyaan terkait negara bagian dengan undang-undang yang melegalkan aborsi.

Di tiap kampanyenya, Trump juga enggan mengomentari posisinya terkait praktik aborsi yang dinilai sebagian besar pendukung Partai Republik sebagai tindakan yang tak manusiawi dan harus dihentikan.

Namun demikian, tim kampanye Donald Trump kerap menjadi Keputusan Mahkamah Agung 2022 dalam kasus Roe vs Wade sebagai bahan kampanye.

Melalui keputusan tersebut, Mahkamah Agung AS mendorong beberapa negara bagian untuk melarang semua jenis aborsi.

Setelah berbulan-bulan menghindari topik tersebut, Trump pada akhirnya mau tak mau harus menyatakan posisinya dalam referendum di Florida bulan ini yang membahas akses aborsi.

Trump sempat membuat para penggiat anti-aborsi senang ketika di bulan September ia mengatakan menolak langkah tersebut. 

Namun, dia terus tampak tidak nyaman membahas isu tersebut dan berulang kali menolak untuk mengatakan apakah dia akan memveto pembatasan federal tersebut.

Pendirian Trump pun kian condong ke gerakan anti-aborsi setelah dia menyatakan ingin memveto larangan nasional bila ia menjadi Presiden.

Hal ini ia sampaikan di Truth Social selama debat wakil presiden antara Tim Walz dan JD Vance pada hari Selasa lalu (1/10/2024).

(Tribunnews.com/Bobby)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini