TRIBUNNEWS.COM, AS - Melania Trump, istri mantan presiden dan juga kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump, merasa suaminya mendapatkan mukjizat lolos dua kali dari upaya pembunuhan.
Dia lega suaminya lolos dan upaya pembunuhan.
Namun Melania juga mengungkapkan kemarahannya atas penggerebekan FBI di perkebunan mereka di Mar-a-Lago, Florida.
Berbicara pada Fox News di Fox & Friends, Melania mengenang momen mengerikan ketika ia mengetahui tentang upaya pembunuhan pertama selama rapat umum di Butler, Pennsylvania, pada tanggal 13 Juli 2024 lalu.
Mantan Presiden Donald Trump tergores oleh peluru yang ditembakkan oleh calon pembunuh.
Saat itu Melania menggambarkan rasa takut dan kebingungan yang ia rasakan ketika melihat kejadian tersebut di televisi.
"Saya berlari ke TV dan memutarnya lagi, lalu menontonnya," katanya.
"Saat Anda melihatnya tergeletak di lantai dan Anda tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Itu mengerikan."
Melania Trump juga menceritakan momen saat dia mengetahui tentang upaya kedua terhadap suaminya, yang terjadi pada tanggal 15 September.
Saat itu Trump sedang bermain golf di dekat rumah mereka di Mar-a-Lago.
Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Ryan Wesley Routh ditangkap tak lama setelah melarikan diri dari tempat kejadian.
Melania, yang saat itu berada di New York City, mengatakan, "Begitu saya melihatnya di televisi, saya menelepon lagi, dan dia baik-baik saja, karena Secret Service hebat."
Dia menekankan sifat ajaib kedua peristiwa itu.
"Saya pikir kedua peristiwa itu sungguh merupakan mukjizat. Jika Anda benar-benar memikirkannya, 13 Juli adalah mukjizat. Sebesar itu dan dia bisa, Anda tahu, dia tidak bisa bersama kita," katanya menggambarkan seberapa dekat peluru itu mengenai kepala Trump.