News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Joe Biden Bilang AS Bahas Kemungkinan Serang Fasilitas Minyak Iran, Harga Minyak Langsung Naik

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden

 

TRIBUNNEWS.COM, AS - Amerika Serikat (AS) sedang membahas kemungkinan serangan terhadap fasilitas minyak Iran sebagai balasan atas serangan rudal Iran terhadap Israel.

Demikian kata Presiden AS Joe Biden pada Kamis (3/10/2024).

Joe Biden mengatakan itu di saat militer Israel terus bergerak maju melakukan serangan darat melawan kelompok  Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

Joe Biden ditanya apakah dia akan mendukung Israel menyerang fasilitas minyak Iran.

"Kami sedang mendiskusikannya," kata Biden kepada wartawan.

Komentarnya menyebabkan melonjaknya harga minyak dunia.

Meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah telah membuat para investor minyak khawatir tentang potensi gangguan pasokan minyak.

"Tidak akan terjadi apa-apa hari ini," kata Biden.

Sehari sebelumnya Joe Biden  mengatakan dia tidak akan mendukung serangan Israel terhadap situs nuklir Iran.

Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan kepada CNN pada hari Kamis bahwa negaranya memiliki "banyak pilihan" untuk melakukan pembalasan dan akan menunjukkan kekuatannya kepada Teheran "segera".

Seorang pejabat AS mengatakan Washington belum yakin Israel telah memutuskan bagaimana menanggapi Iran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji Iran akan membayar serangan rudal hari Selasa lalu.

AS mengatakan akan bekerja sama dengan sekutu lamanya untuk memastikan Iran menghadapi "konsekuensi yang berat."

Presiden Iran Masoud Pezeshkian berbicara di Doha, mengatakan pada hari Kamis bahwa Teheran akan siap untuk menanggapi.

"Segala jenis serangan militer, aksi teroris, atau pelanggaran terhadap garis merah kami akan ditanggapi dengan respons tegas oleh angkatan bersenjata kami," ungkapnya.

Hizbullah Klaim Membunuh 17 Tentara Israel

Israel mengatakan operasinya di Lebanon bertujuan untuk memungkinkan puluhan ribu warganya kembali ke rumah setelah dievakuasi dari Israel utara akibat pemboman Hizbullah selama perang Gaza.

Lebih dari 1,2 juta warga Lebanon telah mengungsi akibat serangan Israel.

Dan hampir 2.000 orang telah terbunuh sejak dimulainya serangan Israel di Lebanon selama setahun terakhir dimana sebagian besar terjadi dalam dua minggu terakhir, kata otoritas Lebanon.

Hizbullah mengatakan pihaknya telah memukul mundur beberapa operasi darat oleh pasukan Israel, termasuk dengan penyergapan dan bentrokan langsung.

Kelompok itu mengatakan telah menewaskan 17 personel militer Israel dalam pertempuran di Lebanon selatan pada hari Kamis, mengutip sumber-sumber di lapangan dan keamanan.

Pasukan Israel tidak mengomentari klaim tersebut.

Pada hari Rabu, militer Israel mengumumkan hari paling mematikan dalam setahun bentrokan dengan Hizbullah dengan tewasnya delapan tentara.

Tentara Lebanon mengatakan dua tentara tewas akibat serangan Israel dalam insiden terpisah di Lebanon selatan pada hari Kamis, satu dalam serangan terhadap pos militer dan satu lagi dalam serangan terhadap misi penyelamatan dengan Palang Merah Lebanon.

Militer mengatakan pihaknya membalas tembakan ketika pos militer tersebut diserang, sebuah perkembangan yang jarang terjadi bagi pasukan yang secara historis selalu berada di pinggir konflik besar dengan Israel.

Perbatasan Lebanon dibuka setelah Hizbullah menembakkan rudal ke Israel setahun lalu untuk mendukung Hamas dalam perangnya dengan Israel di Gaza.

Sekutu regional Iran lainnya - Houthi di Yaman dan kelompok bersenjata di Irak - juga telah melancarkan serangan di wilayah tersebut untuk mendukung Hamas.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini