Khamenei mendengar laporan intelijen bahwa Israel memiliki operasi di dalam Hizbullah dan berencana untuk membunuh Nasrallah.
Pejabat itu berkata bahwa utusan yang dimaksud adalah seorang komandan senior Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan.
Nilforoushan tewas bersama Nasrallah.
Iran Tidak Ingin Eskalasi
Pada hari Rabu (1/10/2024), Menteri luar negeri Iran, Abbas Araghchi, melakukan serangkaian panggilan diplomatik, termasuk kepada para menteri luar negeri Eropa, mengutip The Guardian.
Ia menegaskan bahwa Iran tidak ingin melakukan eskalasi.
Berbeda dengan serangan Israel di Lebanon, sasaran Iran hanya bersifat militer dan bukan warga sipil, klaimnya.
Ketika ditanya pada hari Rabu apakah Iran telah memberikan peringatan langsung kepada AS mengenai serangan tersebut, Araghchi berkata:
“Tidak, saya tidak mengkonfirmasi hal seperti itu. Namun kami bertukar pesan melalui kedutaan Swiss di Teheran, memberikan peringatan yang diperlukan kepada AS.”
Dia mengatakan pesan itu dikirim setelah Iran meluncurkan rudal ke Israel.
Swiss telah lama bertindak sebagai perantara diplomatik AS di Teheran.
Salah satu tujuan seruan Araghchi adalah untuk menyampaikan batasan operasi Iran, dan untuk mendesak AS dan Eropa agar bersikeras agar Israel menahan diri dalam menanggapi hal tersebut.
Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei: Kehadiran AS dan Eropa di Timur Tengah adalah Penyebab Perang
“Saya mengantisipasi bahwa kita mungkin secara bertahap akan menyaksikan kembalinya stabilitas di kawasan ini dalam beberapa hari mendatang," ungkap Araghchi.
Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, juga mendesak Eropa untuk menahan Israel.
“Jika tidak, mereka akan menghadapi respons Iran dan kawasan ini akan terlibat perang besar,” katanya.
(Tribunnwes.com, Tiara Shelavie)