TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel (IDF) mengklaim telah membunuh Muhammad Rashid Skafi, komandan departemen komunikasi Hizbullah dalam serangannya di Beirut, Lebanon pada Kamis (3/10/2024) kemarin.
"Muhammad Rashid Skafi telah mengepalai departemen komunikasi Hizbullah sejak tahun 2000 dan dianggap dekat dengan Hassan Nasrallah," kata juru bicara IDF, Avichai Adraee, dalam pernyataannya, Jumat (4/10/2024).
IDF mengatakan Muhammad Rashid Skafi adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan komunikasi Hizbullah.
“Muhammad Rashid Skafi melakukan upaya besar untuk mengembangkan kemampuan komunikasi antara semua unit Hizbullah di semua periode operasi, untuk menjaga aliran informasi di seluruh organisasi," lanjutnya.
Sementara itu, surat kabar i24News, menggambarkan departemen tersebut sebagai unit penting Hizbullah, terutama dalam situasi darurat.
“Departemen komunikasi (Hizbullah) berfungsi sebagai unit markas yang bertanggung jawab menjaga kelangsungan komunikasi dalam organisasi, dan bertanggung jawab, antara lain, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sistem komunikasi Hizbullah dalam situasi rutin dan darurat," tambahnya.
Hizbullah tidak mengomentari pernyataan IDF yang mengklaim pembunuhan Muhammad Rashid Skafi, seperti diberitakan Anadolu Agency.
Israel Serang Pusat Intelijen Hizbullah
Pada Kamis kemarin, IDF mengatakan pesawatnya menyerang target intelijen Hizbullah di Beirut.
Lokasi itu dipercaya IDF sebagai tempat anggota unit, sarana pengumpulan informasi, markas komando, dan infrastruktur lainnya.
Kantor Berita Lebanon pesawat Israel melancarkan serangkaian serangan di pinggiran selatan kemarin.
Baca juga: Israel Incar akan Bunuh Hashem Safi Al-Din, Diduga Jadi Pengganti Hassan Nasrallah
Serangan itu menargetkan lingkungan Moawad, Haret Hreik, Burj al-Barajneh, lingkungan Amerika, dan Ghobeiry.
“Jet tempur Israel menyerang sasaran milik markas intelijen Hizbullah di Beirut, termasuk anggotanya yang tergabung dalam unit tersebut, sarana pengumpulan informasi intelijen, pusat komando dan infrastruktur," menurut laporan Agence France-Presse (AFP), mengutip pernyataan IDF, kemarin.
Israel memulai serangan skala besar di Lebanon selatan pada Senin (23/9/2024) dan membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah di pinggir Beirut pada Jumat (27/9/2024), yang disusul dengan invasi darat pada Selasa (1/10/2024).
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.