Rusia sebelumnya mengatakan, telah menggunakan bom ODAB-1500 di Ukraina.
Ukraina juga melaporkan penggunaan senjata termobarik oleh Rusia dalam beberapa minggu setelah dimulainya perang skala penuh di negara itu.
Pemerintah Barat dengan cepat mengonfirmasi penggunaan sistem roket peluncur ganda TOS-1A dengan hulu ledak termobarik di Ukraina pada awal 2022.
Senjata termobarik terkadang disebut sebagai "bom vakum".
Bom itu, menggunakan dua ledakan untuk menciptakan ledakan yang lebih merusak daripada bom konvensional.
Senjata ini digunakan oleh pasukan Uni Soviet di Afghanistan dan Chechnya, serta oleh militer AS pada tahun 1960-an.
Wilayah Vovchansk telah digempur selama berbulan-bulan oleh serangan udara Rusia, terutama dengan bom luncur yang sangat merusak.
Rusia telah menggunakan bom luncur tanpa pemandu seperti FAB-500, dan bom luncur berpemandu presisi seperti KAB, terhadap Ukraina selama berbulan-bulan.
Banyak FAB telah ditingkatkan dengan perangkat pemandu dan luncur.
Pesawat Rusia telah mampu meluncurkan bom-bom tersebut di luar jangkauan pertahanan udara Ukraina, sementara Kyiv berjuang keras untuk menghentikan serangan udara tersebut.
Tidak jelas apakah Rusia telah mampu menguji dan menggunakan sistem luncur yang mampu meluncurkan bom seukuran ODAB-9000 yang diluncurkan dengan parasut, kata Hambling.
Baca juga: Data Rahasia Militer Rusia Jebol oleh Intelijen Ukraina, Tiga Matra Pasukan Putin dalam Bahaya
Perang Rusia-Ukraina Memasuki Hari ke-955
Peperangan antara Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-955, Sabtu (5/10/2024).
Berikut perkembangan terbarunya, mengutip The Guardian.
- Seorang karyawan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikendalikan Rusia di Ukraina selatan tewas dalam serangan bom mobil.