TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Ayadil Saparbekov pada hari Jumat (4/10/2024) mengatakan saat ini mereka sedang meminta perizinan Israel untuk melanjutkan program vaksinasi polio tahap kedua di Gaza.
WHO merencanakan tahap kedua vaksinasi polio di Gaza bisa dimulai pada 14 Oktober 2024.
Ia berharap, Israel dapat memberikan jeda pertempuran untuk melancarkan program vaksinasi polio ini.
"Kami telah meminta otoritas Israel untuk mempertimbangkan skema serupa yang kami miliki untuk putaran pertama, sesuatu yang mereka sebut 'jeda taktis' (dalam pertempuran) selama jam kerja operasi," kata Ayadil Saparbekov, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.
Ia menjelaskan saat ini, pihaknya tengah melakukan negosiasi dengan menggelar pertemuan bersama otoritas Israel.
Tahap Pertama Vaksinasi Polio di Gaza Berjalan Lancar dan Sukses
Putaran pertama vaksinasi polio di Gaza telah berjalan lancar pada bulan September 2024.
Pada putaran pertama ini, vaksin polio telah menjangkau lebih dari 560.000 anak di seluruh jalur Gaza.
"Lebih dari 560.000 anak berusia di bawah sepuluh tahun divaksinasi polio selama putaran pertama kampanye vaksinasi darurat di Gaza, yang diselesaikan kemarin," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus pada X, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Tedros menyampaikan kekagumannya kepada semua tim kesehatan yang melakukan "operasi rumit" tersebut dan rasa terima kasih kepada keluarga atas kepercayaan dan kerja sama mereka.
"Ini adalah keberhasilan besar di tengah kenyataan hidup sehari-hari yang tragis di Jalur Gaza," katanya.
Ia memuji gencatan senjata ini sangat bermanfaat bagi seluruh warga Gaza.
Baca juga: WHO Sebut Program Vaksinasi Polio di Gaza Sukses, 560 Ribu Anak Diimunisasi saat Gencatan Sementara
"Bayangkan apa yang bisa dicapai dengan gencatan senjata!," katanya.
Juru bicara WHO Richard Peeperkorn mengatakan kampanye ini membutuhkan waktu empat minggu.
"Tentu saja, kami telah melakukan diskusi tersebut dengan semua pihak, dan mereka sangat menyadari bahwa dalam waktu empat minggu, kami akan memulai putaran kedua," kata Peepkorn.
Sebagai informasi, kasus polio pertama terdeteksi di Gaza pada bulan Agustus.
Di mana dokter menemukan seorang bayi berusia 10 bulan mengalami kelumpuhan.
Ini disebabkan adanya sebagian mutasi virus karena tidak mendapatkan vaksinasi.
Kemudian pada 16 Agustus 2024, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh hari untuk memungkinkan vaksinasi terhadap 640.000 anak.
Hingga akhirnya program vaksinasi polio mulai digelar di Gaza.
Kedatangan gelombang vaksin pertama yaitu pada 25 Agustus 2024 sebanyak 1,26 juta dosis.
Program vaksinasi ini merupakan kerja sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Sekitar 2.700 petugas kesehatan terlibat dalam kampanye tersebut.
Tujuan program vaksinasi ini adalah memvaksinasi lebih dari 90 persen anak-anak di seluruh wilayah Gaza pada tanggal 12 September.
Baca juga: Warga Gaza Satu-satunya Korban yang Diketahui dari Serangan Rudal Iran ke Israel Dimakamkan
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel tidak berhenti melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel telah mencapai 41.800 orang.
Sementara korban luka akibat serangan Israel telah mencapai 96.800 warga Palestina.
Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Vaksinasi Polio dan Konflik Palestina vs Israel