TRIBUNNEWS.COM - Israel kembali melakukan serangan mematikannya di wilayah Gaza, Palestina.
Setidaknya 61 orang dilaporkan tewas dalam kurun waktu 48 jam ketika Israel melakukan serangan udara.
Serangan udara Israel pada Sabtu (7/9/2024) kemarin menargetkan dua bekas sekolah yang menampung pengungsi, satu di Kota Gaza dan satunya di Jabalia.
Dikutip dari Reuters, dalam serangan tersebut setidaknya 12 orang dilaporkan tewas.
Sementara lima orang lainnya tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di Kota Gaza, dengan total 28 orang tewas pada hari Sabtu.
Militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan orang-orang bersenjata Hamas yang beroperasi di kompleks tersebut.
Serangan Israel ini terjadi ketika PBB tengah melakukan vaksinasi polio di wilayah kantong tersebut.
PBB telah menjalankan kampanye untuk memvaksinasi 640.000 anak di Gaza setelah kasus polio pertama dalam sekitar 25 tahun.
Pejabat PBB mengatakan mereka telah membuat kemajuan, setelah menjangkau lebih dari separuh anak-anak yang membutuhkan bantuan pada dua tahap pertama di Jalur Gaza bagian selatan dan tengah.
Pada hari Minggu, kampanye akan dilanjutkan ke Jalur Gaza utara.
Vaksinasi tahap kedua akan dilakukan empat minggu setelah tahap pertama.
Baca juga: Bocoran Adegan Video dari Penjara Megiddo Israel: Tahanan Palestina Dianiaya Pakai Anjing
Usaha AS dan Inggris untuk Capai Gencatan Senjata
Bos badan intelijen Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengatakan pada hari Sabtu, mereka "terus bekerja tanpa henti" untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Direktur CIA, William Burns dan Kepala MI6, Richard Moore mengatakan, badan intelijen mereka telah memanfaatkan saluran intelijen untuk menekan keras upaya pengekangan dan de-eskalasi.
Burns mengatakan proposal gencatan senjata penyanderaan baru sedang diselesaikan, dan kemungkinan akan diajukan dalam beberapa hari.