News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Soal Target Perang Israel, Direktur Intelijen Inggris MI6: Hamas Itu Gagasan yang Tak Bisa Dibunuh

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para petempur Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas. Hanya sepertiga dari pasukan Hamas yang bisa ditewaskan Israel dalam Perang Gaza yang sudah berlangsung selama delapan bulan dengan kerugian ekonomi dan personel yang signifikan di pihak Tel Aviv.

Sindir Target 'Omon-omon' Israel, Direktur Intelijen Inggris MI6: Hamas Adalah Gagasan yang Tak Bisa Dibunuh

TRIBUNNEWS.COM -Target Israel dalam perang genosida yang mereka lancarkan ke Jalur Gaza yang kini sudah memasuki bulan ke-12 kembali mendapat kritikan tajam, bahkan dari sekutu mereka.

Seperti diketahui, target perang nomor satu Israel adalah memberangus Hamas, gerakan perlawanan Palestina yang melancarkan Operasi 'Al Aqsa Storm' pada 7 Oktober 2023 silam.

Baca juga: Kesaksian Saat Pertukaran Tawanan di Gaza: Hamas Benar-benar Tidak Bisa Dibunuh Israel

Dua target lain Israel adalah memulangkan para sandera yang ditawan Hamas dalam operasi tersebut, serta menciptakan kendali keamanan sehingga menghindari serangan serupa 7 Oktober di masa mendatang.

Terkait target utama perang oleh Israel, Direktur Intelijen Inggris (M16), Richard Moore mengatakan pada Sabtu (7//9/2024) kalau Hamas adalah sebuah gerakan dan sebuah ide (gagasan) yang tidak bisa dibunuh lewat kekuatan militer seperti yang dilakukan Israel saat ini.

Hamas diketahui bertekad membebaskan seluruh wilayah Palestina yang diduduki Israel sebagai sebuah negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Baca juga: Pasukan Elite SAS Inggris Terjun ke Gaza Sejak Awal Perang, AS Cuci Tangan Bantu Israel di Nuseirat

Meminjam istilah kekinian, omon-omon, target Israel untuk memberangus ideologi macam Hamas disiratkan Moore sebagai sebuah omong kosong. 

"Anda tidak dapat membunuhnya (ideologi dan gagasan) kecuali dengan ide yang lebih baik, dan Palestina membutuhkan alternatif yang lebih baik," katanya dikutip dari Khaberni, Sabtu.

Terkait situasi medan peperangan di Gaza, Moore menyatakan pada kenyataannya, Hamas masih memiliki perangkat tempur meski Israel sudah membombardir Gaza dalam rangkaian bombardemen tanpa pandang bulu selama sekitar 12 bulan.

"Kemampuan militer Hamas telah mengalami kemunduran yang parah, namun belum dihilangkan," kata dia.

Dia menambahkan, "Gencatan senjata bergantung pada kemauan politik pihak Israel dan Palestina".

Baca juga: Pasukan Khusus AS dan Israel Tewas Kena Jebakan Hamas di Gaza, Inggris Kerahkan Unit Elite SAS

Pelatihan Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas. (khaberni/HO)

Hamas Memulihkan Kekuatan

Seorang pejabat senior di Pemerintahan Pendudukan Israel mengatakan ke Channel 13 kalau operasi militer baru dan ekstensif di Gaza utara tidak dapat dihindari.

Memaksakan cara-cara militer memberangus ideologi, Israel justru menyiratkan akan terus menggempur Gaza dalam waktu yang lebih lama, mengabaikan semua tekanan dari sekutu mereka, Amerika Serikat dan bahkan publik internasional, termasuk PBB sekali pun.

Niatan terus menggempur Gaza itu tampak saat media Israel tersebut melaporkan kalau Hamas merekrut 3.000 pejuang baru, dan mereka secara aktif berupaya memulihkan kemampuan militer kelompok perlawanan Palestina tersebut di daerah tersebut.

Baca juga: Brigade Al Qassam Sergap Pasukan Israel di Jenin, IDF Kerahkan Lapis Baja, Buldoser, hingga Sniper

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini