TRIBUNNEWS.com - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menganugerahkan gelar Ordo Fat'h (Penaklukan) kepada Komandan Divisi Dirgantara Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigjen Amir-Ali Hajizadeh, Minggu (6/10/2024).
Penghargaan tersebut diberikan kepada pejuang IRGC atas kesuksesan Iran menyerang Israel pada Selasa (1/10/2024).
"Pemberian penghargaan ini merupakan pengakuan atas Operasi True Promise yang gemilang," kantor berita Iran, PressTV, melaporkan.
Medali penghargaan yang diberikan terdiri dari gambar tiga daun palem di atas masjid besar Khorramshahr di barat daya Iran sebagai simbol perlawanan, bendera Iran, dan tulisan Fat'h.
Khamenei, pada Jumat (4/10/2024), menegaskan serangan Iran terhadap Israel sebagai "legal dan sah", lapor AP News.
"Operasi angkatan bersenjata kita beberapa waktu lalu sepenuhnya legal dan sah," ujar dia dalam khutbah salat Jumat.
Terpisah, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengatakan serangan pada Selasa, dilakukan untuk mengekang kebrutalan Israel, menghentikan upaya rezim pendudukan menyebarkan konflik di kawasan Timur Tengah, serta menciptakan perdamaian dan ketenangan.
Menurutnya, serangan Iran telah sesuai Piagam PBB dan berdasarkan kerangka hukum internasional, "Iran hanya menyerang sasaran militer."
Ia menekankan, Iran telah menahan diri untuk tidak memberikan tanggapan langsung terhadap kejahatan Israel dalam pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Yoav Gallant Terbang ke Washington
Pasca-serangan Iran terhadap Israel pada Selasa, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS), Rabu (9/10/2024), mendatang.
Kunjungannya tersebut untuk konsultasi masalah keamanan sebagai bagian dari persiapan Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran, dilansir Anadolu Ajansi.
Baca juga: Peringatan 1 Tahun Perang Gaza: Timur Tengah Siaga Tinggi, Israel Cemas, Iran Batalkan Penerbangan
Harian Israel, Hayom, mengatakan kunjungan itu akan berfokus pada Iran dan bertujuan untuk mengoordinasikan upaya keamanan dengan AS.
Gallant dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, Pentagon mengumumkan.
Pihak Austin juga telah mengonfirmasi rencana pertemuan tersebut.
Juru Bicara Departemen Pertahanan AS, Patrick Ryder, mengungkapkan Gallant dan Austin diperkirakan akan membahas perkembangan terkini di Timur Tengah dan masalah keamanan.
Ryder mengatakan Austin "menantikan" kedatangan Gallant di Washington.
Iran Bersiap Hadapi Balasan Israel
Sementara itu, Iran dilapokan sudah "sepenuhnya siap" menanggapi potensi serangan balasan Israel terhadap negara tersebut.
Jika terjadi agresi, kata sumber di Angkatan Bersenjata Iran, Iran akan menghadapinya "secara tegas".
"Rencana untuk menanggapi tindakan yang mungkin dilakukan Zionis sudah sepenuhnya siap."
"Jika Israel mengambil tindakan, tidak akan ada keraguan dalam serangan balik Iran," ucap sumber itu, dikutip kantor berita Tasnim, Minggu.
Baca juga: Iran Diisukan Tes Senjata Nuklir, Aktivitas Seismik di Semnan Dipertanyakan, Benarkah Gempa Alami?
"Dalam rencana Iran, ada beberapa jenis serangan timbal balik dan spesifik, tergantung pada jenis tindakan yang mungkin dilakukan Zionis."
"Keputusan segera akan diambil mengenai balasan serangan itu," imbuhnya.
Sebagai informasi, Iran telah melaksanakan Operasi True Promise pada 1 Oktober 2024.
Dalam serangan itu, IRGC meluncurkan 180 rudal balistik ke dua pangkalan udara Israel yang menampung pesawat tempur F-35 dan F-15, serta markas besar Mossad sebagai pembalasan atas pembunuhan terhadap pemimpin Hamas, Hizbullah, serta seorang komandan tinggi IRGC.
Sebelumnya, pada 14 April 2024, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal terhadap Israel, sebagai respons terhadap Israel atas serangan ke konsulat Iran di Suriah.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)