News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Abu Obeida Sebut Israel Merasa Menang usai Bunuh Haniyeh dan Nasrallah: Bukti Kesombongan

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Tribunnews.com: Bom yang disebut sebabkan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas diduga diselundupkan ke TKP sekitar 2 bulan lalu. (ISTIMEWA/Maxar Technology)

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Obeida menyebut Israel sudah merasa menang usai membunuh petinggi Hamas hingga Hizbullah.

Obeida mengatakan rasa kemenangan Israel akan berumur pendek. 

“Kapan pembunuhan menjadi akhir dari gerakan pembebasan dan perlawanan?” tanyanya dalam pernyataannya, Senin (7/10/2024).

Pihaknya juga menyebut jika pembunuhan adalah sebuah kemenangan, perlawanan akan berakhir dengan terbunuhnya Sheikh Izz al-Din al-Qassam 90 tahun yang lalu. 

"Namun, perlawanan (Palestina terhadap Israel) terus berlanjut dan semakin kuat,” imbuhnya. 

Ia menekankan bahwa mati syahidnya para pemimpin seperti Ismail Haniyeh dan Hassan Nasrallah adalah bukti terbesar dari kesombongan musuh zionis Israel, mengutip Palestine Chronicle.

Pesan untuk Keluarga Tawanan

Dalam pernyataannya Obeida juga memberikan pesan untuk  tentara dan warga Israel yang ditawan oleh Perlawanan Palestina. 

Obeida menegaskan bahwa sejak awal, Perlawanan telah memprioritaskan keselamatan para tawanan. 

Jika hal itu sejalan dengan ambisi dan kepentingan Netanyahu, kesepakatan itu pasti akan terlaksana. 

"Kami sejak hari pertama bertekad untuk melindungi para tahanan dan menyelamatkan nyawa mereka," ungkapnya lagi.

Baca juga: Abu Obeida: Al-Qassam Telah Bunuh Ratusan Pasukan Elit IDF, Operasi Komando Paling Profesional 

Solidaritas Arab dan Iran

Abu Obeida juga membahas front dukungan di negara-negara Arab dan Iran. 

“Pesawat tak berawak dan rudal Lebanon, Yaman, dan Irak terbang di langit Palestina yang diduduki, menyerang lokasi dan target penting musuh, menguras kemampuan keamanan dan pertahanannya, mengganggu keseimbangannya, dan menimbulkan kerugian ekonomi dan militer yang besar,” katanya.

Obeida menyebut Republik Islam Iran sedang bertempur dengan musuh Zionis, dan telah mengarahkan serangan Janji Sejati.

Dan puluhan rudal balistik menghujani pangkalan-pangkalan musuh dalam sebuah preseden historis, melanggar aturan-aturan yang telah lama ditetapkan musuh dengan rakyat dan negara-negara di kawasan tersebut.

"Bahwa mereka jauh dari hukuman dan terbebas dari pertanggungjawaban atas kejahatan-kejahatan mereka,"pungkas Obeida.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini