News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

400 Ribu Warga Terjebak di Gaza Utara, UNRWA: Israel Memaksa Orang-orang Mengungsi Lagi dan Lagi

Penulis: Nuryanti
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina yang membawa beberapa barang berjalan di tengah reruntuhan bangunan yang hancur di Kota Gaza di jalur Gaza utara. Tentara Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi baru bagi penduduk di daerah Gaza utara.

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan sebanyak 400.000 orang terjebak di Gaza utara.

Tentara Israel diketahui telah mengeluarkan perintah evakuasi baru bagi penduduk di daerah tersebut.

Philippe Lazzarini menyebut, banyak warga Gaza yang menolak perintah evakuasi dari Israel.

"Pihak berwenang Israel memaksa orang-orang untuk mengungsi lagi dan lagi, terutama dari Kamp Jabalia."

"Banyak yang menolak karena mereka tahu betul bahwa tidak ada tempat di Gaza yang aman," ungkap Lazzarini, Rabu (9/10/2024), dikutip dari Al Jazeera.

"Tempat penampungan dan layanan badan PBB terpaksa ditutup, beberapa di antaranya untuk pertama kalinya sejak dimulainya konflik," kata Lazzarini.

“Dengan hampir tidak ada persediaan dasar yang tersedia, kelaparan menyebar dan semakin parah lagi,” lanjut dia.

Ia menambahkan, operasi militer baru-baru ini juga mengancam kampanye vaksinasi polio untuk anak-anak di Gaza.

Gaza Hancur akibat Serangan Israel selama Setahun

Serangan Israel selama setahun terhadap Hamas pada 7 Oktober, menjadi salah satu yang paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah terkini.

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, sedikit lebih dari setengahnya adalah wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan setempat.

Baca juga: Bahas Rencana Israel Serang Iran, Biden Akan Telepon Netanyahu Hari Ini, Singgung soal Pembalasan

Tanpa tanda-tanda berakhirnya perang dan tanpa rencana untuk hari berikutnya, mustahil untuk mengatakan kapan – atau bahkan apakah – sesuatu akan dibangun kembali.

Setelah pertempuran berakhir, ratusan ribu orang mungkin masih harus tinggal di kamp-kamp tenda kumuh selama bertahun-tahun.

Para ahli mengatakan rekonstruksi bisa memakan waktu puluhan tahun.

“Perang ini adalah kehancuran dan kesengsaraan. Itu akan membuat batu-batu menjerit,” kata Shifaa Hejjo, seorang ibu rumah tangga berusia 60 tahun di sebuah tenda yang didirikan di tanah tempat rumahnya dulu berdiri, dilansir Arab News.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini