TRIBUNNEWS.COM – Iran kembali memamerkan senjata pertahanan canggih terbarunya untuk menghadapi serangan balasan yang dilakukan militer Israel.
Hal ini diungkap langsung oleh Wakil ketua DPR Iran Ali Nikzad setelah Israel memperingatkan Iran untuk bersiap menghadapi pembalasan langsung yang menargetkan fasilitas nuklir atau minyaknya.
"Rudal jenis baru telah dipamerkan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam Operasi True Promise II, yang tidak digunakan dalam operasi sebelumnya terhadap Israel," kata Nikzad dalam laporan Mehr News.
Operasi True Promise II sendiri merupakan operasi serangan ratusan rudal balistik dan hipersonik Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu.
Serangan tersebut dilakukan sebagai respons atas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforooshan akibat serangan udara Israel.
Hingga saat ini pemerintah Iran belum mengungkap kapan senjata baru itu akan digunakan.
Namun, Menteri Pertahanan Iran mengatakan bahwa senjata baru akan ditembakan ke situs-situs penting Zionis seperti markas intelijen dan 3 pangkalan militer rezim Tel Aviv, jika Israel nekat menyerang Teheran.
“Tidak ada lokasi sipil yang menjadi target Iran, target serangan balasan Iran terhadap Israel adalah markas intelijen dan 3 pangkalan militer rezim Tel Aviv,” tegas Nikzad.
Iran Siapkan 10 Skenario Serangan Balasan
Mengantisipasi serangan balasan Israel, Militer Iran diketahui telah mempersiapkan setidaknya sepuluh skenario untuk menghadapi serangan itu.
"Respons Iran tidak harus setingkat dengan tindakan Israel, tetapi bisa lebih keras dan menyasar target yang berbeda, sehingga meningkatkan efektivitas respons tersebut," kata seorang sumber yang mengetahui skenario tersebut.
Baca juga: Media Iran Sesumbar Teheran Bisa Bikin Tel Aviv dan Haifa Israel Rata Tanah dalam 10 Menit
"Karena Israel jauh lebih kecil daripada Iran dan memiliki infrastruktur yang lebih sedikit dan lebih sensitif, pembalasan Iran dapat menyebabkan masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya,” lanjut sumber militer tersebut.
Tak diungkap secara rinci terkait scenario apa saja yang akan digunakan Iran dalam menghadapi serangan Israel, akan tetapi Menteri Luar Negeri Iran menegaskan pembalasan Iran dapat menyebabkan masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain Israel, Iran juga mengancam akan melenyapkan sekutu yang membantu zionis.
Komentar tersebut tampaknya ditujukan kepada AS, yang telah berkoordinasi dengan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tentang kemungkinan serangan terhadap Iran.
“Negara pun yang membantu Israel dalam serangan kemungkinan dianggap melewati batas merah Iran dan akan mengalami kerugian,” tegas sumber tersebut.
China Diam-diam Bantu Iran
Terpisah, ditengah konflik panas antara Iran dan Israel. Sistem Senjata Laser Shen Nung buatan China dilaporkan muncul di Teheran ibu kota Iran.
Isu ini muncul setelah media sosial digemparkan dengan cuplikan gambar yang memperlihatkan senjata energi laser terarah ada di Iran.
Banyak pengamat mengidentifikasi sistem anti-pesawat nirawak laser yang terlihat pada gambar-gambar itu sebagai 'Silent Hunter' buatan Tiongkok.
Namun isu ini ditampik oleh para pengamat lainnya. Mereka menyebut alat leser Iran bukanlah laser 'Silent Hunter'.
Ada indikasi Iran telah memodifikasi sistem senjata laser buatan Cina tersebut atau ada varian senjata laser buatan Cina yang diakuisisi Iran.
"Gambar-gambar Silent Hunter yang diketahui, dan tiruannya, termasuk contoh-contoh yang digunakan di Arab Saudi , menunjukkan bahwa sistem ini memiliki menara dengan satu lubang bundar besar (kemungkinan pengarah sinarnya) di sisi kanan tiang utama," tulis ulasan situs militer TWZ.
Baik pemerintah China ataupun Iran masih belum memberikan konfirmasi terkait munculnya isu tersebut.
Namun kabarnya senjata laser itu ditujukan untuk 'menyilaukan' pesawat nirawak (drone) atau bahkan menghancurkannya kemampuan anti-pesawat nirawak musuh.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)