News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

2 Prajurit TNI Kena Serangan Israel di Lebanon, Presiden Dewan Eropa: Tak Dapat Diterima

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berpatroli di dekat desa Mais el Jabal, di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel, pada 26 Agustus 2020. Serangan Israel telah melukai dua pasukan penjaga perdamaian Indonesia dan merusak properti PBB.

Indonesia juga menegaskan serangan apapun terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL.

Selain itu, Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin tidak dapat diganggu gugatnya wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan.

Kemudian, Indonesia mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tersebut dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban.

Sebelumnya, pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pasukan Israel melepaskan tembakan ke markas mereka di Lebanon selatan pada Kamis (10/10/2024).

Tembakan itu melukai dua anggota Blue Helmets, dan memicu kecaman.

Baca juga: Serakah, Menteri Israel Smotrich Ingin Taklukkan Tanah Arab: Saya Ingin Negara Yahudi

Ilustrasi - Militer Israel menggunakan helikopter untuk mengevakuasi anggota yang terluka dalam agresi militer darat ke Lebanon Selatan dalam perang melawan Hizbullah. (khaberni)

Israel mengatakan, pihaknya menargetkan militan Hizbullah di dekat pos PBB dalam operasi yang dilakukan setelah misi penjaga perdamaian menolak tuntutan Israel untuk "pindah" dari beberapa posisinya.

"Dalam serangan terhadap menara di Nakura, dua personel terluka, dan mereka berasal dari Indonesia," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam sebuah pernyataan, Jumat, seperti diberitakan Arab News.

Ia menambahkan, kedua pasukan penjaga perdamaian itu mengalami luka ringan dan berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

"Indonesia mengutuk keras serangan itu," ungkap Retno Marsudi.

"Menyerang personel dan properti PBB merupakan pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional," tegasnya.

Retno lantas meminta semua pihak untuk memastikan penghormatan terhadap wilayah PBB setiap saat dan dalam semua keadaan.

Sebagai informasi, Indonesia yang merupakan pengkritik keras Israel dan pendukung Palestina, saat ini memiliki sekitar 1.232 personel yang dikerahkan bersama misi PBB di Lebanon, UNIFIL.

UNIFIL memiliki sekitar 10.000 pasukan penjaga perdamaian yang ditempatkan di Lebanon selatan.

Baca juga: Iran Siap Hadapi Israel jika Diserang, Pastikan Tetap Dukung Perlawanan Anti-Zionis

Di sisi lain, ketegangan antara Israel dan Hizbullah terus meningkat sejak perang pecah pada tahun lalu antara Israel dan Hamas, kelompok militan lain yang didukung Iran.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini