News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Nyatakan Gaza Jadi Zona Perang Sekunder, IDF Kembali Serang Pasukan PBB di Lebanon

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Israel di Jalur Gaza, 30 Agustus 2024.

Fokus ke Lebanon, Tentara Israel Nyatakan Gaza Jadi Zona Perang Sekunder: Pasukan PBB asal Sri Lanka Terluka

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pendudukan Israel (IDF) menyatakan Jalur Gaza kini diklasifikasikan sebagai “zona pertempuran sekunder”, per Jumat (11/10/2024).

IDF kini mengalihkan fokusnya ke serangan di Lebanon – yang telah menewaskan lebih dari 2.000 orang - setelah dalam lebih dari satu tahun membombardir Gaza.

Baca juga: Pasukan Israel Serbu Lebanon Selatan, Bagaimana Nasib WNI dan Ribuan Prajurit TNI di UNIFIL?

"Sumber daya militer Israel sekarang difokuskan pada operasinya di Lebanon – menurut kantor berita berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth.

Namun, pasukan Israel tetap menggelar operasi militer di Jalur Gaza.

Baru-baru ini IDF menyerbu kamp Jabalia di Gaza utara yang dilakukan oleh komando selatan IDF.

Beberapa tentara Israel dinyatakan tewas saat beroperasi di daerah tersebut.

Baca juga: Pasukan Israel Menggila di Gaza Utara, RS Indonesia Terancam, Krisis Mengerikan di RS Kamal Adwan

Kemarin, IDF mengatakan tiga tentara mereka tewas di Jabalia, sehingga jumlah korban tewas pasukan yang tewas dalam invasi darat ke Jalur Gaza – pada 27 Oktober 2023 – menjadi 353.

Serangan Baru Israel terhadap Pasukan Perdamaian PBB Lukai Tentara Sri Lanka

Pada Jumat, serangan baru Israel menargetkan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL), melukai dua tentara Sri Lanka yang ditempatkan di pasukan penjaga perdamaian.

Peristiwa itu terjadi ketika sebuah peluru tank menghantam dekat salah satu menara UNIFIL di Naqoura, mengakibatkan cedera pecahan peluru pada para prajurit.

António Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran hukum humaniter internasional”.

Ia memperingatkan Israel bahwa insiden yang "tidak dapat ditoleransi" ini tidak boleh terulang lagi.

"Tentu saja ada reaksi dari banyak pihak yang menyatakan solidaritas kepada pasukan penjaga perdamaian yang terluka dan menyampaikan dengan sangat jelas kepada Israel bahwa insiden ini tidak dapat ditoleransi dan tidak boleh terulang lagi," kata Guterres setelah berunding dengan para pemimpin Asia Tenggara pada pertemuan puncak di Laos.

Sebelumnya pada hari Jumat, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengutuk serangan Israel terhadap UNIFIL, menyebutnya “tidak dapat diterima”.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini