News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Nyatakan Gaza Jadi Zona Perang Sekunder, IDF Kembali Serang Pasukan PBB di Lebanon

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Israel di Jalur Gaza, 30 Agustus 2024.

"Sementara mereka melakukan operasi ini, sangat penting bahwa mereka tidak mengancam keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB."

Italia

Menteri Pertahanan Guido Crosetto menyebut serangan terhadap pangkalan UNIFIL "tidak dapat diterima".

"Ini bukan kesalahan dan bukan kecelakaan," kata Crosetto dalam konferensi pers.

"Ini dapat dianggap sebagai kejahatan perang dan merupakan pelanggaran hukum militer internasional yang sangat serius."

Baca juga: Kutuk Serangan IDF ke UNIFIL, Turki: Bukti Impunitas Israel

Crosetto menambahkan bahwa ia telah memanggil duta besar Israel untuk meminta penjelasan atas serangan tersebut.

Prancis

Kementerian Eropa dan Luar Negeri mengutuk serangan itu dan mengatakan sedang menunggu penjelasan dari Israel mengenai alasan terjadinya serangan itu.

"Prancis menyatakan keprihatinannya yang mendalam menyusul tembakan Israel yang mengenai [UNIFIL] dan mengutuk segala serangan terhadap keamanan UNIFIL," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

"Perlindungan pasukan penjaga perdamaian adalah kewajiban yang berlaku bagi semua pihak yang berkonflik."

Spanyol

Kementerian Luar Negeri Spanyol menyebut serangan itu sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

"Pemerintah Spanyol mengutuk keras tembakan Israel yang mengenai markas besar UNIFIL di Naqoura," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Irlandia

Pemimpin Irlandia Simon Harris mengutuk serangan itu.

Ia mengatakan bahwa setiap penembakan di sekitar pasukan atau fasilitas UNIFIL adalah tindakan yang gegabah dan harus dihentikan.

Irlandia memiliki sekitar 370 tentara dalam misi penjaga perdamaian UNIFIL.

Turki

"Serangan Israel terhadap pasukan PBB, setelah pembantaian terhadap warga sipil di Gaza, Tepi Barat, dan Lebanon merupakan perwujudan persepsi bahwa kejahatannya tidak dihukum," kata Kementerian Luar Negeri.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini