TRIBUNNEWS.COM - Kepala Otoritas Penerbangan Sipil dan Transportasi Udara Suriah, Ashad AlSuleibi, mengumumkan bahwa Bandara Internasional Damaskus akan membuka kembali penerbangan internasional mulai 7 Januari 2024.
Pernyataan ini disampaikan kepada kantor berita resmi Suriah, SANA.
"Kami gembira mengumumkan dimulainya kembali penerbangan internasional ke dan dari Bandara Internasional Damaskus," kata AlSuleibi.
Ia menambahkan bahwa saat ini upaya pemulihan penerbangan di Bandara Damaskus dan Aleppo sedang dilakukan dengan bantuan mitra.
Qatar Airways menjadi maskapai penerbangan internasional pertama yang mengumumkan kembalinya penerbangan ke Suriah.
Penerbangan pertama setelah penggulingan Presiden Bashar Assad lepas landas pada 18 Desember 2023, membawa 32 penumpang, termasuk wartawan, dari Damaskus menuju Aleppo.
Penerbangan internasional dari dan ke Bandara Damaskus dihentikan lebih dari satu dekade lalu, dimulai pada tahun 2012.
Penutupan ini disebabkan oleh rezim Assad yang keras dan protes yang meletus pada tahun 2011.
Konflik di Suriah
Pada 27 November 2024, pasukan rezim Assad dan kelompok anti-rezim kembali bentrok di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo.
Pertikaian ini berlangsung selama 10 hari dan menyebabkan kelompok oposisi merebut beberapa kota penting.
Hingga puncaknya pada 8 Desember 2024, kelompok oposisi yang didukung oleh unit militer yang membelot berhasil menggulingkan rezim Assad setelah perang saudara selama 14 tahun.
Baca juga: Suriah Buka Kembali Penerbangan Internasional, Bandara Damaskus Siap Beroperasi Pekan Depan
Setelah penggulingan tersebut, Assad dilaporkan melarikan diri ke Moskow setelah menerima tawaran suaka dari Rusia.
Dengan dibukanya kembali Bandara Internasional Damaskus, diharapkan akan ada peningkatan aktivitas penerbangan dan pemulihan ekonomi di Suriah.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).