Pihak TAT mengaku mereka hanya memberikan izin penyewaan ruangan rapat Suphannahong yang berlokasi di kantor pusat mereka bagi Universitas Mahachulalongkornrajavidyalaya.
TAT juga menegaskan bahwa selain penyewaan ruangan, mereka tak terlibat sedikitpun dalam acara tersebut.
Sama halnya dengan warganet di Thailand, TAT juga mengaku kaget saat Universitas Mahachulalongkornrajavidyalaya mencatut nama otoritas mereka di gelar tersebut.
Pada hari Kamis (10/10/2024), hal serupa dinyatakan oleh DoRA dan Universitas Mahachulalongkornrajavidyalaya.
Keduanya membantah sebagai panitia dari upacara penganugerahan tersebut.
Pihak DoRA juga telah meminta penyelenggara penghargaan, yang disebut subkomite kegiatan promosi Buddhisme, untuk segera menghapus segala pesan yang mengkaitkan nama mereka di event tersebut.
Sementara itu dari pihak Universitas Mahachulalongkornrajavidyalaya mengaku bahwa Subkomite Kegiatan Promosi Buddhisme tidak menggelar event tersebut.
(Tribunnews.com/Bobby)