News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Memulai Putaran Kedua Vaksinasi Polio di Gaza Hari Ini

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kampanye vaksinasi polio telah dipindahkan ke wilayah selatan Gaza Kamis (5/9/2024).- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memulai putaran kedua vaksinasi polio di Gaza hari ini, Senin (14/10/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera memulai putaran kedua vaksinasi polio di Gaza.

Dana Anak-Anak PBB atau UNICEF mengumumkan tanggal dimulainya vaksinasi polio di Jalur Gaza.

Dikatakan sekitar 590.000 anak akan mulai menerima vaksinasi hari ini, Senin (14/10/2024), Anadolu Ajansı melaporkan.

"Putaran kedua vaksinasi polio di Jalur Gaza telah dikonfirmasi,"

"Vaksinasi akan dimulai pada 14 Oktober untuk memvaksinasi sekitar 590 ribu anak di bawah usia 10 tahun," kata Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell di X.

Russell menyebut jeda kemanusiaan khusus yang dibutuhkan untuk menyukseskan vaksinasi polio di Gaza juga telah disetujui.

"Pada tanggal 14 Oktober, UNRWA bersama UNICEF & WHO akan mulai memberikan vaksinasi polio tahap kedua,"

"Mereka menargetkan untuk menjangkau sekitar 590.000 anak di bawah usia sepuluh tahun dalam waktu kurang dari dua minggu," katanya dalam sebuah posting di X, dikutip dari Al Jazeera.

Ia lantas mendesak semua pihak untuk menghormati jeda ini.

"Tanpa mereka, mustahil untuk memvaksinasi anak-anak," tambahnya.

Jeda kemanusiaan

Baca juga: Vaksinasi Polio di Gaza Kembali Berlanjut, WHO Targetkan Tahap Kedua Mulai 14 Oktober

Melalui laman resminya, WHO dan UNICEF mendesak semua pihak yang bertikai untuk melaksanakan jeda kemanusiaan yang diperlukan di Gaza untuk putaran kedua vaksinasi polio ini.

"Hal ini sangat penting karena perintah evakuasi baru di wilayah utara Gaza mengancam akses ke rumah sakit dan perlindungan fasilitas kesehatan serta pekerja kesehatan dan masyarakat,"

"Tim vaksinasi harus dilindungi dan diizinkan untuk melaksanakan kampanye dengan aman,"

"Kami mendesak semua pihak untuk memastikan perlindungan mereka, dan perlindungan fasilitas kesehatan serta anak-anak," papar pernyataan yang diunggah di laman resmi WHO.

Dikutip dari Al Jazeera, selama putaran pertama kampanye vaksinasi, jeda kemanusiaan disepakati dari pukul 06.00 hingga 15.00 waktu setempat, setiap hari di wilayah yang ditentukan di Gaza.

Menyerukan hal senada, Kementerian Kesehatan Palestina juga menekankan bahwa keberhasilan kampanye tersebut bergantung pada kelanjutan gencatan senjata kemanusiaan dengan Israel.

Para pejabat telah menyuarakan kekhawatiran bahwa perintah evakuasi Israel yang luas dan pengepungan selama berhari-hari di Gaza utara dapat merusak efektivitas kampanye kedua.

Ia juga mengumumkan, suplemen vitamin A akan diberikan kepada anak-anak di Gaza untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka karena "anak-anak di Gaza hidup dalam kondisi kebersihan dan sanitasi yang sangat buruk" di tengah serangan Israel di jalur itu, yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.

Bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan Palestina, UNICEF, dan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), kampanye vaksinasi polio yang menargetkan lebih dari 600.000 anak di bawah usia 10 tahun diluncurkan di Jalur Gaza.

Putaran pertama diselesaikan pada 16 September, dengan tingkat cakupan vaksinasi dilaporkan sebesar 90 persen.

Kasus polio di Gaza

Gaza mencatat kasus polio pertama dalam 25 tahun terakhir pada Agustus 2024 kemarin.

Virus tersebut menyerang seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan, Abdel Rahman Abu El-Jedian, Rabu (28/8/2024).

Di tengah konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas, bayi yang semula aktif merangkak itu mendadak mengalami kelumpuhan pada kaki kirinya.

Dikutip dari AP News, menurut pengakuan ibunya, Nevine Abu El-Jedian, anak laki-laki itu tergolong bayi yang energik.

"Keadaan tiba-tiba berubah. Dia berhenti merangkat, berhenti bergerak, dan berhenti duduk," ungkapnya sambil menahan tangis.

Petugas kesehatan di Gaza telah memperingatkan potensi wabah polio selama berbulan-bulan karena krisis kemanusiaan yang dipicu oleh serangan Israel.

Baca juga: WHO Sebut Program Vaksinasi Polio di Gaza Sukses, 560 Ribu Anak Diimunisasi saat Gencatan Sementara

Kasus polio ini adalah ketakutan terburuk oleh para petugas kesehatan.

Sebelum perang, anak-anak Gaza sebagian besar telah mendapat vaksin polio.

Namun, Abdel-Rahman tidak terdata karena ia lahir sebelum 7 Oktober ketika perang Gaza pecah.

Perang ini memaksa keluarganya untuk segera mengungsi.

"Anak saya tidak divaksinasi karena pengungsian yang terus berlanjut," ujar ibunya.

"Kami berlindung di tenda dalam kondisi kesehatan yang buruk, tidak ada obat-obatan, tidak ada kemampuan, tidak ada suplemen," tambahnya.

Ibu delapan anak ini terkejut saat mengetahui putranya terjangkit polio

Ia berharap, anaknya kembali seperti saudara-saudaranya yang lain.

"Saya berharap dia kembali seperti saudara-saudaranya, bisa duduk dan bergerak," katanya.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini