Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono berharap jaringan WNI yang ada di Jepang dapat memperkuat hububungan bisnis dengan pengusaha di Indonesia di masa depan.
Dia berharap para WNI yang ada di Jepang dapat memperkuat hubungan bisnis dengan para pengusaha di Indonesia sehingga produk Indonesia semakin banyak tersebar di Jepang di masa depan.
"Seringkali beberapa negara kuat bisnisnya dengan negara lain karena dijembatani warga negara yang bersangkutan di negara lain," kata Sudaryono kepada WNI di dalam KBRI Tokyo Minggu (13/10/2024).
Ia mencontohkan, saat berkunjung ke Amerika Serikat impor produk dari Vietnam biasanya ditangani Nguyen Nguyen yang ada di sana demikian juga produk Korea biasanya ditangani Park atau Kim yang ada di sana.
"Oleh karena itu jaringan WNI yang ada di Jepang harus kompak sehingga bisa menjembatani produk Indonesia memasuki Jepang dan tersebar luas di Jepang," tambahnya.
Ia pun mencontohkan pemasaran yang keliru.
Baca juga: Liburan ke Kyoto Jepang dengan Bujet Terbatas: 7 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi
"Saat ini, produk durian montong Indonesia dijual ke China ternyata dilakukan orang Thailand. Jadi durian ternyata hanya sampai Thailand lalu mereka yang menjualnya dan masuk dipasarkan di China," ungkap Wamen yang pernah lima tahun belajar di Jepang di National Defense Academy of Japan sejak 2004 peroleh beasiswa dan lulus pada tahun 2009.
Apabila ada jaringan WNI yang kuat di Jepang maka pengusaha Indonesia dengan mudah bisa memasuki pasar Jepang.
"Saya berterima kasih kepada Jepang karena telah menerima saya hidup dan belajar di sini selama lima tahun.
Saya tahu masyarakatnya majime (serius) sehingga kalau ada WNI di Jepang menemui saya pasti saya yakin juga serius dan bisa dipercaya. Bawalah pengusaha Jepang juga ke Indonesia untuk investasi di Indonesia di bidang pertanian yang saya tangani ini. Nanti saya bantu apa yang bisa saya bantu untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat dunia pertanian di Indonesia."
Kepada Tribunnews.com, Wamen Sudaryono mengungkapkan adanya proyeknya yang akan bekerjasama dengan kalangan petani dan swasta untuk menggarap 3 juta hektar lahan sawah.
"Kita akan kerjasama dengan pemilik tanah seluas tambahan 3 juta hektar dan akan bagi hasil, yang besar pembagiannya tergantung negosiasi masing-masing nanti sehingga pasokan beras kita mencukupi terus di masa mendatang tidak perlu impor," katanya.
Dikatakannya, beras Indonesia bisa mengalami surplus besar sekali jika 3 juta hektar berjalan.
"Oleh karena itu lahan tersebut kita variasikan dengan bahan pertanian lain. Misalnya cabe kurang ya kita pakai juga lahan itu untuk cabe, dan sebagainya supaya semua produk pertanian jadi swasembada mencukupi bagi kita sendiri," katanya.
Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.