News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

90 Persen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Ukraina Hancur-lebur oleh Serangan Rusia

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang menjalar pasca serangan drone Rusia atas kota Kharkiv di Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM -  Hampir seluruh kemampuan pembangkit listrik tenaga panas bumi Ukraina kini hancur lebur oleh serangan jarak jauh Rusia.

Kondisi itu membuat Ukraina sangat bergantung pada sumber energi penggantinya.

Perdana Menteri Ukraina Denis Shmigal dalam sebuah postingannya di Telegram hari Selasa, 15 Oktober 2024 mengatakan Kiev melakukan yang terbaik untuk meningkatkan keberlanjutan energi, terutama di wilayah garis depan dan wilayah yang berbatasan dengan Rusia.

"Kota-kota di Ukraina yang bergantung pada pembangkit listrik tenaga panas bumi berukuran besar sangat rentan," ujarnya.

Dia menegaskan, Rusia dengan sengaja menyerang fasilitas-fasilitas semacam ini dengan menghancurkan atau merusak hampir 90 persen dari seluruh pembangkit listrik tenaga panas bumi di Ukraina.

Dia menambahkan bahwa prioritas Kiev adalah menyediakan sumber panas dan listrik alternatif bagi wilayah ini.

Dia mengatakan, Kharkov yang menjadi kota terbesar kedua di Ukraina telah menerima lusinan unit peralatan energi, termasuk generator listrik yang kuat.

Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di sebuah pompa bensin yang terbakar oleh serangan drone Rusia di Kharkov, Ukraina pada 10 Februari 2024. (Getty Images/Russia Today)

Ukraina mengalami kekurangan listrik yang akut pada musim panas ini, meskipun mereka mengimpor listrik dari negara-negara tetangga.

Pemerintah Ukraina telah berulang kali mendesak masyarakat untuk menghemat listrik, sementara perusahaan energi milik negara Ukraina, Ukrenergo, memberlakukan pembatasan pasokan listrik pada konsumen industri. 

Pada bulan September, Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB memperingatkan bahwa serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina dapat membawa “konsekuensi yang menghancurkan” bagi negara tersebut ketika musim dingin tiba. 

Para ahli yang diwawancarai oleh badan tersebut memperkirakan pemadaman listrik di musim dingin akan terjadi antara empat hingga 18 jam per hari seiring dengan mulainya cuaca dingin.

Namun, Menteri Energi German Galuschenko tidak setuju dengan penilaian ini, dengan mengatakan bahwa meskipun pemadaman listrik mungkin terjadi, hal tersebut disebabkan oleh dengan perbaikan darurat dan tidak akan bersifat sistemik.

Dia juga menegaskan bahwa jaringan listrik Ukraina kini lebih terlindungi oleh sistem pertahanan udara.

Baca juga: 4 Ledakan Keras Terdengar di Kyiv, Drone Rusia Lalu Lalang di Langit Ukraina

Aleksandr Litvinenko, sekretaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional, mengatakan Kiev memperkirakan akan ada serangan besar-besaran baru dari Rusia begitu musim panas tiba di Ukraina.  

Rusia telah meningkatkan serangannya terhadap fasilitas militer dan energi Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

April lalu, Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap upaya Kiev untuk menargetkan infrastruktur minyak Rusia, dan menekankan bahwa fasilitas yang ditargetkan tersebut mendukung industri pertahanan Ukraina, dan bahwa serangan tersebut tidak menargetkan warga sipil.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-830: 100 Rudal dan Drone Rusia Hujani Ukraina

Ukraina telah berulang kali melancarkan serangan jarak jauh terhadap infrastruktur energi jauh di dalam wilayah Rusia, termasuk depot dan kilang minyak, dengan menggunakan drone kamikaze.

Sumber: Russia Today

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini