TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa (15/10/2024).
"Tuan Netanyahu tidak boleh lupa bahwa negaranya didirikan berdasarkan keputusan PBB," kata Macron, dikutip dari Al-Arabiya.
Pernyataan Macron ini mengacu pada resolusi yang disahkan oleh Majelis Umum PBB pada bulan November 1947 mengenai pembagian Palestina menjadi negara Yahudi dan negara Arab.
Tujuan Macron adalah agar Netanyahu tidak mengabaikan keputusan PBB terkait serangan di Gaza dan Lebanon, dikutip dari Anadolu Anjansi.
"Oleh karena itu, ini bukan saatnya untuk mengabaikan keputusan PBB," imbuhnya.
Hal ini lantaran Netanyahu selalu mengabaikan kecaman internasional dan keputusan PBB selama ini.
Bukannya menghentikan peperangan, Israel justru terus melancarkan serangan di Gaza dan Lebanon.
Baru-baru ini, Israel melancarkan serangan di markas UNIFIL di Lebanon Selatan.
Tank-tank Israel menembaki pasukan UNIFIL.
Ini mengakibatkan dua pasukan penjaga perdamaian Indonesia terluka dan dua tentara Sri Lanka serta 1 penjaga perdamaian lainnya terluka.
Prancis juga mengutuk tembakan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan.
Menurut Macron penembakan ini melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
Baca juga: Seruan Embargo Macron Buat Netanyahu Geram, Klaim Bakal Menang Tanpa Dukungan Prancis
Di mana dalam resolusi tersebut, hanya tentara Lebanon dan misi penjaga perdamaian PBB UNIFIL yang boleh dikerahkan di Lebanon selatan.
Netanyahu Bantah Pernyataan Macron
Melalui akun X pribadinya, Netanyahu membantah pernyataan Macron terkait pendirian Israel.