News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Mengenal B-2 Spirit, Pesawat Termahal di Dunia yang Digunakan AS untuk Mengebom Yaman

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WASHINGTON, DC - JULY 04: Northrop B-2 Spirit, atau Stealth bomber melakukan penerbangan di dekat Gedung Putih pada 04 Juli 2020 di Washington, DC.

TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) menyerang Yaman pada hari Kamis, (17/10/2024), dengan menggunakan pesawat pengebom siluman jarak jauh berjenis Northrop B-2 Spirit.

Menurut pejabat AS, serangan itu menargetkan bunker-bunker bawah tanah yang digunakan oleh kelompok Houthi atau Ansarallah.

Belum diketahui seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan AS.

Sebelumnya, AS belum pernah mengerahkan B-2 untuk menyerang Houthi yang menargetkan kapal-kapal terafiliasi Israel di Laut Merah.

Al Masirah menyebut serangan udara AS terjadi di sekitar Ibu Kota Sanaa yang dikuasai Houthi sejak 2014.

Di samping itu, ada laporan serangan di sekitar markas Houthi di Saada. Media itu belum mengabarkan informasi tentang jumlah korban maupun kerusakan.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengklaim B-2 menargetkan lima gudang senjata bawah tanah di wilayah yang dikuasai Houthi.

“Ini adalah pertunjukan unik mengenai kemampuan AS untuk menargetkan fasilitas yang berusaha dijauhkan oleh musuh kami, tak peduli seberapa dalam dikuburi di bawah tanah, diperkuat, atau dibentengi,” ujar Austin.

Austin dan Komando Pusat AS tidak mengungkap kerusakan yang ditimbulkan. Namun, Komando Pusat mengklaim tidak ada warga sipil yang tewas karena serangan itu.

Pesawat pengebom siluman B-2 milik AS yang digunakan untuk menghancurkan gudang senjata bawah tanah milik Houthi di Yaman. (Northrop Grumman Corporation)

Spesifikasi B-2, pesawat termahal di dunia

B-2 diklaim sebagai pesawat termahal di dunia karena biaya produksi per unitnya mencapai $2 miliar atau sekitar Rp31 triliun.

Baca juga: Demi Hancurkan Gudang Bawah Tanah Houthi, AS Harus Kirim Pesawat Siluman B-2

Ketika diluncurkan pertama kali pada awal 1990-an, biaya per unitnya mencapai $1 miliar. Jika biaya itu disesuaikan dengan inflasi, kini B-2 senilai $2 miliar.

Sebagai perbandingan, F-22 Raptor sebagai jet tempur generasi kelima pertama di dunia menelan biaya $350 per unit.

Dikutip dari National Interest, pesawat itu adalah pesawat pengebom siluman atau stealth bomber pertama di dunia.

B-2 memberikan keamanan tambahan bagi AS. Akan tetapi, biayanya yang sangat mahal memunculkan pertanyaan menengani sisi finansialnya.

Pesawat supermahal itu memiliki teknologi siluman atau kemampuan menyembunyikan diri dari musuh.

Secara teori, B-2 memungkinkan AS untuk mengerahkan senjata nuklir dengan akurasi tinggi tanpa diketahui sebelumnya.

B-2 pertama kali dikerahkan tahun 1999 untuk menyerang target-target di Serbia.

AS hanya membuat 21 unit B-2 karena biaya yang mahal dan pertimbangan politik. Ada satu unit B-2 yang jatuh di Andersen tahun 2008.

B-2 dimutakhirkan atau diperbarui oleh AS. Pemutakhiran terbaru memungkinkan B-2 untuk meluncurkan senjata nuklir dan konvensional dengan presisi ketika sinyal GPS tidak ada.

Saat ini B-2 mampu menggunakan radar untuk memberikan data target.

Beberapa tahun lalu B-2 berhasil menggunakan rudal penjelajah jarak jauh berjenis JASSM-ER dalam uji coba.

Baca juga: Israel Bangun Tembok Raksasa di Perbatasan Suriah, Cemas 40 Ribu Milisi Suriah-Irak-Yaman Menyerbu

Berikut spesifikasi B-2.

Produsen: Northrop Grumman, Boeing, Vought

Penerbangan perdana: 17 Juli 1989

Pengiriman unit: Desember 1993-Desember 1997

Jumlah unit: 21

Operator: FGSC, AFMC, ANG

Lokasi pesawat: Edwards AFB, California; Whiteman AFB, Mo.

Ukuran: rentangan 172 kaki, panjang 69 kaki, tinggi 17 kaki

Berat: maks T-O 152 ton

Mesin penggerak: empat GE Aviation F118-GE-100 turbofans,

Kecepatan: 1.010 km/h

Jangkauan jelajah: 6.900 mil

Senjata: Nuclear: 16 B61-7, B61-12, B83, or eight B61-11 bombs (on rotary launchers). Conventional: 80 Mk 62 (500-lb) sea mines, 80 Mk 82 (500-lb) bombs, 80 GBU-38 JDAMs, or 34 CBU-87/89 munitions (on rack assemblies); or 16 GBU-31 JDAMs, 16 Mk 84 (2,000-lb) bombs, 16 AGM-154 JSOWs, 16 AGM-158 JASSMs, or eight GBU-28 LGBs.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini