TRIBUNNEWS.COM - Dinas Penjara Israel menggunakan penyakit kudis sebagai alat penyiksaan terhadap tahanan Palestina.
Hal ini dikatakan oleh Klub Tahanan Palestina, Selasa (15/10/2024).
"Kudis telah muncul sebagai salah satu masalah kesehatan paling signifikan yang memengaruhi narapidana, dengan dampak yang terlihat pada tubuh mereka (tahanan) saat mereka dibebaskan," bunyi keterangan Klub Tahanan Palestina.
Tes medis telah mengonfirmasi bahwa para tahanan Israel menderita masalah kesehatan lain usai dibebaskan.
"Layanan Penjara menggunakan kudis sebagai sarana pelecehan dan penyiksaan, mengubah hak atas perawatan medis selama beberapa dekade menjadi alat penyalahgunaan," bunyi laporan lainnya.
Kelompok tersebut mengutip dari seorang tahanan yang tidak disebutkan namanya yang dibebaskan dari Penjara Ramon Israel.
Mantan tahanan Israel yang melaporkan bahwa administrasi penjara mengklasifikasikan bagiannya sebagai 'zombie' karena efek kudis pada tubuh mereka, mengutip Palestine Chronicle.
“Mayoritas narapidana yang dibebaskan menderita masalah kesehatan, termasuk masalah kronis yang memerlukan tindak lanjut medis,” katanya.
Klub Tahanan Palestina membagikan foto-foto tahanan yang dibebaskan setelah menyelesaikan hukuman mereka.
Tampak dari foto-foto tersebut memperlihatkan perubahan nyata dalam penampilan mereka akibat kejahatan sistematis yang dilakukan oleh pendudukan (Israel).
Khususnya kejahatan medis dan kelaparan, di samping kejahatan mendasar berupa penyiksaan.
Baca juga: Kini Hadapi Sistem Anti-Rudal THAAD dari AS, Bagaimana Cara Iran Tembus Pertahanan Udara Israel?
Di antara mereka yang dibebaskan adalah seorang anak laki-laki berusia 15 tahun bernama Iyad dari kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem Timur.
Iyad dibebaskan dalam kondisi kesehatan yang sangat buruk karena kudis.
Sementara itu sejak 7 Oktober lalu,I'll u jumlah tahanan Palestina dari Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem, telah melampaui 11.300.