Konflik yang sedang berlangsung juga telah membuat hubungan antara Israel dan Turki menjadi tegang, dengan Ankara mengambil peran yang lebih aktif dalam memperjuangkan hak-hak Palestina di panggung global.
Pengamat diplomatik mencatat bahwa langkah terbaru Erdogan dapat semakin meningkatkan ketegangan antara Turki dan Israel, yang berpotensi memengaruhi stabilitas regional.
Presiden Turki mengakhiri pidatonya dengan menyerukan perundingan perdamaian segera dan mendesak masyarakat internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk campur tangan guna menghentikan kekerasan.
“Harus ada gencatan senjata, dan harus ada pertanggungjawaban atas kekejaman ini. Saatnya bertindak sekarang,” pungkas Erdogan.
Ketika situasi di Gaza terus berkembang, seruan Erdogan untuk embargo senjata diperkirakan akan memperkuat tekanan pada para pemimpin Arab untuk mengambil sikap lebih tegas dalam konflik tersebut, sementara masa depan diplomasi regional berada dalam ketidakpastian.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR