News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Menlu Iran: Operasi Janji Sejati III Akan Datang pada Waktu yang Tepat dan Cara yang Tepat

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal balistik jarak menengah Emad (Pilar) berbahan bakar cair (MRBM) Iran diluncurkan selama Operasi True Promise II terhadap instalasi militer dan intelijen utama Israel pada tanggal 1 Oktober 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan kembali bahwa negaranya tidak akan mengabaikan haknya untuk membalas tindakan agresi terbaru rezim Israel.

Ia menekankan bahwa Iran akan memutuskan kapan akan melakukan operasi pembalasan, PressTV melaporkan.

Araghchi menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Selasa (19/11/2024) saat berpidato di hadapan konferensi para komandan dan personel Markas Komando Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di ibu kota Teheran.

Ketika ditanya oleh para komandan IRGC tentang waktu pelaksanaan Operasi Janji Sejati III sebagai tanggapan atas serangan udara Israel terhadap beberapa fasilitas militer Iran akhir bulan lalu, Araghchi menyatakan bahwa Kementerian Luar Negeri telah mengklarifikasi bahwa serangan tersebut merupakan tindakan agresi baru.

Diplomat senior Iran itu menegaskan bahwa serangan udara Israel akan ditanggapi dengan respons dari Iran.

"Kami belum melepaskan hak kami untuk bereaksi terhadap Israel dan akan menunjukkan reaksi pada waktunya dan dengan cara yang kami anggap tepat," ujar Araghchi.

Araghchi mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri tidak akan pernah mengambil keputusan yang terburu-buru.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi (IRNA)

“Respons harus diberikan, dan kita tidak boleh membiarkan musuh sampai pada kesimpulan bahwa mereka akan dapat menyerang Iran tanpa menerima balasan apa pun,” kata Araghchi kepada komandan IRGC.

Araghchi juga menekankan perlunya menunjukkan kekuatan dan kesiapan untuk berperang serta bertahan jika ingin menghindari konfrontasi militer.

“Yang mencegah terjadinya perang sebenarnya adalah kesiapan untuk berperang, dan perlu dicatat bahwa jika tanda-tanda ketakutan sekecil apa pun ditunjukkan dalam situasi di mana ada ancaman perang, Anda sebenarnya telah memaksakan perang pada diri Anda sendiri,” tegasnya.

Mengenal Operation True Promise atau Operasi Janji Sejati

Pada tanggal 13 April 2024, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), cabang Angkatan Bersenjata Iran, bekerja sama dengan Perlawanan Islam di Irak, kelompok militan Lebanon Hizbullah, dan Ansar Allah (Houthi), melancarkan serangan balasan terhadap Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dengan rudal jelajah dan rudal balistik, lapor The Washington Post.

Baca juga: Operation True Promise III, Iran Balas Israel Akhir Pekan Ini? AS Kehabisan Rudal Pertahanan Udara

Serangan itu diberi nama sandi oleh Iran sebagai Operasi Janji Sejati.

Iran mengatakan operasi tersebut adalah pembalasan atas pemboman Israel terhadap kedutaan besar Iran di Damaskus pada tanggal 1 April 2024, yang menewaskan dua jenderal Iran.

Serangan ini dianggap sebagai bagian dari dampak perang Israel-Hamas dan menandai serangan langsung pertama Iran terhadap Israel sejak dimulainya konflik proksi antara kedua negara.

Operation True Promise/Operasi Janji Sejati II

Pada tanggal 1 Oktober 2024, Iran meluncurkan sekitar 200 rudal balistik ke target Israel dalam setidaknya dua gelombang.

Mengutip Tehran Times, nama sandi untuk serangan itu adalah Operasi True Promise II.

Serangan itu merupakan serangan langsung kedua oleh Iran terhadap Israel, setelah serangan pertama pada April 2024.

Mengutip DW, Iran mengklaim serangan tersebut adalah tindakan "membela diri" sebagai balasan atas pembunuhan oleh Israel terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan jenderal IRGC Abbas Nilforoushan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini