News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Jadi Tempat Gugurnya Yahya Sinwar di Rafah Gaza, Pemilik Rumah Abu Taha: Kami Bangga

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto rumah tempat pemimpin Hamas Yahya Sinwar dibunuh setelah bentrok dengan tentara Israel di sebuah rumah di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah, selatan Jalur Gaza pada Rabu (16/10/2024) sore.

“Membangun rumah ini menghabiskan biaya 200.000 shekel (sekitar 53.800 dolar AS), yang saya kumpulkan selama bertahun-tahun saya bekerja di bidang perdagangan sebagai sampingan dari pekerjaan saya sehingga saya dapat membelinya itu, dan saat itu saya mempersiapkannya dengan maksimal. Saya tidak pernah membayangkan rumah ini akan berubah menjadi medan pertempuran antara Yahya Sinwar dan tentara Israel suatu hari nanti,” kata Abu Taha.

Ia mengetahui berita pembunuhan Yahya Sinwar dari putrinya karena ia sendiri tidak menggunakan media sosial.

“Saya tidak ada hubungannya dengan media sosial modern, tapi putri saya melihat gambar dan klip video yang diposting, jadi dia segera menunjukkannya kepadaku dan bertanya kepadaku: Bukankah ini rumah kita?” katanya menceritakan momen ketika putrinya memberitahunya.

Cuplikan video drone Israel memperlihatkan pemimpin Hamas Yahya Sinwar (kiri) sebelum dibunuh setelah bentrok dengan tentara Israel di sebuah rumah di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah, selatan Jalur Gaza pada Rabu (16/10/2024) sore. (Gaza Sweet)

"Saya kagum ketika melihatnya. Saya tidak dapat mempercayainya. Tetapi saudara laki-laki saya menelepon saya dan memberi tahu saya bahwa itu adalah rumah saya, jadi saya yakin dengan apa yang mata saya lihat. Saya berbohong kepadanya pada pandangan pertama, dan aku menerima berita itu sebagai suatu kejutan yang sampai saat ini aku tidak dapat mempercayainya," ujarnya.

Abu Taha membenarkan, rumahnya masih utuh saat ia mengungsi pada 6 Mei lalu dan tidak pernah terkena pengeboman apapun, dan selama ini ia tidak mengetahui informasi apapun karena lokasi rumah itu menjadi daerah operasi militer yang berbahaya.

Ia juga mengatakan sofa berwarna oranye penuh debu yang diduduki Yahya Sinwar adalah pemberian ibunya dan telah dipakai selama 15 tahun.

“Itu adalah sofa yang sama yang saya duduki ketika saya sedang mengumpulkan beberapa peralatan yang akan menemani saya sebelum mengungsi," kata Abu Taha.

"Sofa ini adalah bagian dari set tempat duduk yang diberikan ibu saya, jadi ini memiliki pengaruh khusus bagi saya. Ini adalah set tempat duduk yang sama yang selalu digunakan oleh anggota keluarga saya selama 15 tahun," tambahnya.

Tangkap layar video detik-detik kematian Yahya Sinwar, pemimpin Hamas dalam baku tembak dengan pasukan Israel di Lingkungan Tal Al-Sultan, Rafah, Gaza Selatan, Rabu (16/10/2024). (tangkap layar)

Pembunuhan Yahya Sinwar

Yahya Sinwar dibunuh setelah bentrokan secara 'kebetulan' dengan tentara Israel di sebuah rumah di lingkungan Tal Al-Sultan, sebelah barat kota Rafah, di selatan Gaza pada Rabu (16/10/2024).

Tentara Israel mengerahkan pasukan artileri dan drone untuk menyerang Yahya Sinwar dan dua komandan Hamas yang bersamanya di bangunan tersebut.

Setelah bentrokan, tentara Israel melakukan survei ke bangunan itu pada Kamis (17/10/2024) pagi dan menemukan jenazah mereka, yang satu di antaranya mirip Yahya Sinwar, seperti diberitakan Al Masry Alyoum.

Beberapa bagian tubuh Yahya Sinwar—seperti sehelai rambut dari janggutnya dan potongan jarinya—dipindahkan ke departemen forensik Kepolisian Israel dan IDF mengumumkan hasil tes materi genetiknya cocok dengan data yang dimiliki Israel ketika dulu Yahya Sinwar dipenjara.

Yahya Sinwar ditunjuk sebagai Kepala Biro Politik Hamas pada 6 Agustus 2024 untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh Israel dalam ledakan di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.519 jiwa dan 99.637 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (20/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Wafa Palestine.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini