Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, yang sedang mengunjungi Seoul, menyebut tindakan Rusia ceroboh dan ilegal seraya menambahkan bahwa London akan bekerja sama dengan Seoul untuk menanggapinya, menurut kantor Yoon.
Baca juga: Kim Sambut Putin di Pyongyang, Apa Tujuan Pertemuan Ini?
Amerika Serikat dan Jepang juga mengutuk hubungan militer yang semakin dalam antara Korea Utara dan Rusia. Sementara itu, dalam menanggapi pertanyaan BBC tentang dugaan kerja sama Korea Utara-Rusia, Juru Bicara kementerian luar negeri China, Lin Jian mengatakan bahwa pihaknya berharap semua pihak akan bekerja untuk meredakan situasi dan mengupayakan solusi politik untuk krisis Ukraina.
Beberapa pakar pertahanan mengatakan kepada BBC Korea bahwa keterlibatan Korea Utara dapat mempersulit perang.
"Keterlibatan Korea Utara dapat membuka pintu bagi partisipasi internasional yang lebih besar dalam konflik tersebut, yang berpotensi menarik lebih banyak negara," kata Moon Seong-Mok dari Institut Strategi Nasional Korea.
"Masyarakat internasional kemungkinan akan meningkatkan sanksi dan tekanan terhadap Rusia dan Korea Utara, tetapi masih harus dilihat apakah keterlibatan Korea Utara akan benar-benar menguntungkan kedua negara," kata Dr. Moon.
Baca juga: Kronologi Korea Utara Ledakkan Jalan Menuju Korea Selatan
Namun, yang lain percaya bahwa unit militer Rusia akan mengalami kesulitan untuk memasukkan pasukan Korea Utara ke garis depan mereka.
Selain kendala bahasa, tentara Korea Utara tidak memiliki pengalaman tempur baru-baru ini, kata mereka.
Valeriy Ryabykh, editor publikasi Ukraina Defence Express, mengatakan bahwa tentara Korea Utara dapat diminta untuk menjaga beberapa bagian perbatasan Rusia-Ukraina, yang akan membebaskan unit Rusia untuk bertempur di tempat lain.
Baca juga: Tuding Seoul Propaganda, Kim Jong Un Arahkan Moncong Artileri ke Selatan Siap Ditembakkan ke Korsel
"Saya akan mengesampingkan kemungkinan bahwa unit-unit ini akan segera muncul di garis depan," katanya. (BBC)