Serangan pada hari Sabtu terjadi sehari setelah Hizbullah mengumumkan babak baru dalam pertempuran.
Sementara itu, Afif juga mengakui bahwa para pejuangnya telah ditawan oleh Israel.
“Terkait masalah tawanan yang saat ini ditahan musuh, saya katakan: Saya tahu bahwa musuh tidak berkomitmen pada etika perang dan konvensi internasional, tetapi mereka memikul tanggung jawab untuk menyelamatkan nyawa para tawanan,” kata Afif, dikutip dari Al-Arabiya
Terkait tawanan ini juga dikonfirmasi oleh tentara Israel.
Tentara Israel mengatakan telah menangkap total empat pejuang Hizbullah sejak dimulainya serangan darat di Lebanon.
Afif juga mengatakan bahwa AS harus bertanggung jawab atas serangan di Lebanon.
"AS sebagai mitra dalam agresi Israel terhadap Lebanon dan bertanggung jawab penuh atas pembantaian yang menargetkan rakyat kami," jelasnya, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon sejak 23 September 2024.
Israel mengklaim serangan ini menargetkan Hizbullah.
Serangan Israel hingga saat ini telah menewaskan hampir 2.500 warga Lebanon.
Lebih dari 11.600 lainnya terluka akibat serangan Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hizbullah dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu