News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel: Kami Bunuh Kepala Unit Pengiriman Uang Hizbullah di Damaskus Suriah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara IOF, Daniel Hagari, saat berbicara di hadapan awak media pada 18 Oktober 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara tentara Israel (IDF), Daniel Hagari, mengumumkan pembunuhan Kepala Unit Pengiriman Uang Hizbullah di Damaskus, Suriah, pada Senin (21/10/2024).

Ia mengatakan pria yang tewas tersebut bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan Hizbullah.

"Pria tersebut (yang namanya tidak disebutkan), memimpin Unit 4400 Hizbullah yang didukung Iran, yang bertanggung jawab atas transfer dan jumlah dana ke kelompok tersebut melalui penjualan minyak Teheran," kata Daniel Hagari dalam pernyataan, Senin.

“Dia mengelola sumber pendapatan utama organisasi tersebut selama bertahun-tahun, hingga kami menghabisinya dalam serangan tertarget di ibu kota (Beirut) pada awal Oktober,” ujarnya.

Sementara, Kementerian Pertahanan Suriah mengonfirmasi dua orang tewas dan tiga lainnya terluka setelah rudal berpemandu menargetkan sebuah mobil di lingkungan Mezzeh di Damaskus.

Hizbullah belum mengomentari pengumuman Israel tersebut.

Kementerian Pertahanan Suriah belum mengklarifikasi identitas mereka yang tewas.

Namun, pihaknya mengonfirmasi sebuah mobil menjadi sasaran peluru kendali Israel di lingkungan Mezzeh di ibu kota, Damaskus, yang menyebabkan sebuah ledakan.

Media tidak resmi Suriah mengatakan mobil yang menjadi sasaran berada di sekitar rumah duka syahid, Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Yahya Sinwar, di lingkungan Mezzeh.

Selama beberapa minggu terakhir, tentara Israel menargetkan para pemimpin Hizbullah dan Garda Revolusi Iran (IRGC) di lingkungan Mezzeh.

Selain itu, Israel juga menargetkan lokasi di Suriah tengah dan kota-kota pesisir, sehubungan dengan serangan darat ke Quneitra di Dataran Tinggi Golan yang berada di perbatasan, seperti diberitakan Al Mayadeen.

Baca juga: Al-Qard Al-Hassan Pastikan Keamanan Aset di Tengah Serangan Israel pada Cabangnya

Israel Menargetkan Al-Qard Al-Hassan

Sebelumnya, juru bicara IDF, Daniel Hagari, mengatakan pasukannya akan menargetkan Al-Qard Al-Hassan, cabang keuangan yang dituduh berafiliasi dengan Hizbullah dalam beberapa jam mendatang.

"Kami akan menyerang sejumlah target dalam beberapa jam ke depan," kata Daniel Hagari dalam jumpa pers, Minggu (20/10/2024) malam, melalui postingan di media sosial X.

"Yayasan Al-Qard Al-Hassan dianggap sebagai entitas militan bagi Israel, karena memperkuat kemampuan finansial Hizbullah," klaimnya.

Ia menuduh Hizbullah mengandalkan dana Lebanon untuk kegiatannya dan menuduh Iran mentransfer uang ke Lebanon dengan menjual minyak dan kemudian mentransfernya ke Hizbullah.

Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.

Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Selain Jalur Gaza, Israel memperluas serangannya ke Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024), dengan dalih menargetkan Hizbullah.

Sebagai informasi, Israel bersama AS dan sekutunya menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan seperti Hizbullah, Hamas, Kataib Hizbullah, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan kelompok lain di Suriah, Irak, dan Lebanon untuk melawan Israel dan sekutunya di kawasan itu.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.603 jiwa dan 99.795 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (21/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini