Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama mitra terpaksa menunda fase ketiga vaksinasi polio di wilayah Gaza Utara.
Hal ini dikarenakan meningkatnya kekerasan, pemboman intens dari Israel, perintah pengungsian massal, dan kurangnya jaminan jeda kemanusiaan di sebagian besar wilayah Gaza utara.
Fase terakhir dari kampanye yang sedang berlangsung ini tadinya bertujuan untuk memvaksinasi 119.279 anak di seluruh wilayah Gaza utara.
Namun, kondisi saat ini, termasuk serangan yang terus berlangsung terhadap infrastruktur sipil, terus membahayakan keselamatan dan pergerakan masyarakat di Gaza utara.
Sehingga mustahil bagi keluarga untuk membawa anak-anak mereka dengan aman untuk vaksinasi, dan mustahil bagi petugas kesehatan untuk beroperasi.
Padahal, semua logistik, perlengkapan, dan sumber daya manusia terlatih telah disiapkan untuk memvaksinasi anak-anak di Gaza utara dengan dosis kedua vaksin polio oral tipe 2 (nOPV2), setelah putaran pertama yang dilakukan di Jalur Gaza dari 1-12 September 2024.
"Namun, mengingat bahwa area yang saat ini disetujui untuk jeda kemanusiaan sementara telah dikurangi secara substansial, sekarang hanya terbatas pada Kota Gaza, penurunan yang signifikan dari putaran pertama, banyak anak-anak di Gaza utara akan kehilangan dosis vaksin polio," tulis WHO dalam website resmi dilansir, Rabu (23/10/2024).
Baca juga: Pasukan Israel Blokade Total Gaza Utara, Pertontonkan Pelanggaran Berat Hukum Internasional
Untuk menghentikan penularan virus polio, setidaknya 90 persen dari semua anak di setiap komunitas dan lingkungan harus divaksinasi.
Prasyarat untuk kampanye yang efektif untuk menghentikan wabah dan mencegah penyebarannya lebih lanjut.
Jeda kemanusiaan sangat penting untuk keberhasilan vaksinasi ini.
Sehingga memungkinkan mitra untuk mengirimkan persediaan vaksinasi ke fasilitas kesehatan, keluarga untuk mengakses lokasi vaksinasi dengan aman.
Dan tim pekerja kesehatan keliling bisa menjangkau anak-anak di komunitas mereka.
Penundaan dalam pemberian dosis kedua nOPV2 dalam waktu enam minggu mengurangi dampak dari dua putaran yang berjarak dekat pada peningkatan kekebalan semua anak secara bersamaan dan menghentikan penularan virus polio.