Angkatan Udara Iran: Serangan Israel Bisa Ditangkis, Sasar Markas Militer di Teheran, Khuzestan, dan Ilam
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Udara Iran mengeluarkan pernyataan menyusul serangan Israel ke negara tersebut, Sabtu (26/10/2024).
"Terlepas dari peringatan sebelumnya dari para pejabat Republik Iran kepada rezim Zionis ilegal untuk menghindari tindakan petualang, rezim Tel Aviv menyerang beberapa situs militer di provinsi Teheran, Khuzestan, dan Ilam pada Sabtu pagi dalam tindakan penyebab ketegangan," kata pernyataan tersebut dilansir MNA.
Baca juga: Siap-siap, Israel Segera Serang Iran di Akhir Pekan, IRGC: THAAD Tak Akan Bisa Lindungi Tel Aviv
Angkatan Udara Iran juga mengklaim kalau serangan Israel berhasil dilawan oleh sistem pertahanan udara terintegrasi negara itu.
"Tindakan agresif Zionis menyebabkan kerusakan terbatas pada beberapa situs," kata pernyataan itu.
Sistem Pertahanan Udara Iran Arman dan Azarakhsh
Iran diketahui sudah meluncurkan dua sistem pertahanan udara baru pada Februari silam.
Media pemerintah Iran, IRNA melaporkan, dua sistem pertahanan udara Iran yang dimaksud adalah sistem rudal antibalistik Arman dan sistem pertahanan udara ketinggian rendah Azarakhsh.
Sistem rudal Arman memiliki jangkauan sedang dan ketinggian tinggi yang dapat mengidentifikasi target pada jarak 180 kilometer dan menyerang serta menghancurkannya pada jarak 120 kilometer, klaim Menteri Pertahanan Iran Mohammad-Reza Ashtiani..
Sistem pertahanan tersebut dapat menghadapi "enam target secara bersamaan".
Adapun sistem pertahanan Azarakhsh dapat dipasang pada beberapa jenis kendaraan dan "menggunakan radar, sistem elektro-optik, dan pencari termal untuk mendeteksi dan melacak targetnya.
Pernyataan AS
Sekutu utama dan pendonor militer terbesar Israel, Amerika Serikat (AS), merilis pernyataan pertamanya setelah Israel memulai serangan terhadap Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari ini.
AS diberitahu kabar tersebut sesaat sebelum Israel meluncurkan serangan ke Ibu Kota Iran, Teheran.
"Serangan terarah terhadap target militer adalah latihan membela diri," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Sean Savett, pada hari ini.
Ia juga menegaskan serangan itu adalah respon terhadap serangan balasan Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu.