News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Iran Vs Israel

Update Serangan Israel, Ledakan di Langit Teheran, Iron Dome Ala Iran Diaktifkan, Bandara Kena Bom?

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar video yang menunjukkan serangan Israel ke Iran. Terdengar ledakan di langit Teheran. Pihak keamanan menyebut, sistem pertahanan udara diaktifkan dan mencegat sejumlah objek serangan di udara, Sabtu (26/10/2024).

Update Israel Serang Iran, Ledakan di Langit Teheran, Sistem Pertahanan Udara Iron Dome Ala Diaktifkan

TRIBUNNEWS.COM - Serangan balasan Israel ke Iran yang digadang-gadang, terjadi pada Sabtu (26/10/2024).

Pada Sabtu dini hari, beberapa ledakan terdengar di Teheran, ibu kota Iran.

Laporan menunjukkan kalau beberapa suara keras disebabkan oleh pengoperasian sistem pertahanan udara.

"Situasi di ibukota tenang dan bandara di Teheran beroperasi secara normal," tulis laporan MNA, Sabtu.

Baca juga: Terpetakan, Lokasi-Lokasi di Iran yang Potensial Jadi Target Serangan Segera Israel

Laporan mengklaim kalau Iron Dome ala Iran ini meng-intercept sejumlah serangan yang datang ke ibu kota Iran tersebut.

Seorang pejabat di Bandara Internasional Imam Khomeini membantah terjadinya insiden keamanan dan mengatakan kalau penerbangan maskapai tetap dilakukan sesuai jadwal.

Menurut seorang pejabat di Departemen Hubungan Masyarakat Pertahanan Udara Provinsi Teheran, suara yang terdengar di Teheran terkait dengan aktivasi Pertahanan Udara Provinsi di tiga lokasi di luar Teheran. Rincian lebih lanjut sedang diselidiki.

Juru bicara militer Israel mengklaim bahwa mereka menyerang sasaran militer di dalam Iran. 

Belum ada konfirmasi langsung oleh para pejabat Iran mengenai klaim Israel tersebut.

Seorang pejabat senior militer AS mengatakan kepada saluran berita Al Jazeera kalau AS mengetahui laporan tentang suara ledakan yang terdengar di Iran dan memantau situasi dengan cermat.

Fox News juga melaporkan, mengutip seorang pejabat, bahwa Israel memberi tahu Gedung Putih tentang rencananya sebelum serangan terhadap Iran.

Laporan menambahkan bahwa Presiden AS Joe Biden diberitahu tentang perkembangan terbaru dari serangan Israel terhadap Iran.

Kantor berita Suriah SANA juga mengutip media Iran yang mengatakan bahwa suara yang terdengar di sekitar Teheran disebabkan oleh aktivasi sistem pertahanan udara.

Seorang pejabat di Departemen Hubungan Masyarakat Pertahanan Udara Israel di Provinsi Teheran menikmati penyebab suara besar yang terdengar di Teheran.

Menurut seorang pejabat di Departemen Hubungan Masyarakat Pertahanan Udara Provinsi Teheran, suara yang terdengar di Teheran terkait dengan aktivasi Pertahanan Udara Provinsi di tiga lokasi di luar Teheran.

Dalam gambar yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Iran pada 17 Februari 2024, sistem pertahanan udara Arman buatan dalam negeri Iran, kanan, ditampilkan selama peluncurannya dengan rudal Sayyad-3, kiri, di lokasi yang dirahasiakan di Iran.

Sistem Pertahanan Udara Iran Arman dan Azarakhsh

Iran diketahui sudah meluncurkan dua sistem pertahanan udara baru pada Februari silam.

Media pemerintah Iran, IRNA melaporkan, dua sistem pertahanan udara Iran yang dimaksud adalah sistem rudal antibalistik Arman dan sistem pertahanan udara ketinggian rendah Azarakhsh.

Sistem rudal Arman memiliki jangkauan sedang dan ketinggian tinggi yang dapat mengidentifikasi target pada jarak 180 kilometer dan menyerang serta menghancurkannya pada jarak 120 kilometer, klaim Menteri Pertahanan Iran Mohammad-Reza Ashtiani..

Sistem pertahanan tersebut dapat menghadapi "enam target secara bersamaan".

Adapun sistem pertahanan Azarakhsh dapat dipasang pada beberapa jenis kendaraan dan "menggunakan radar, sistem elektro-optik, dan pencari termal untuk mendeteksi dan melacak targetnya.

Pernyataan AS

Sekutu utama dan pendonor militer terbesar Israel, Amerika Serikat (AS), merilis pernyataan pertamanya setelah Israel memulai serangan terhadap Iran pada Sabtu (26/10/2024) dini hari ini.

AS diberitahu kabar tersebut sesaat sebelum Israel meluncurkan serangan ke Ibu Kota Iran, Teheran.

"Serangan terarah terhadap target militer adalah latihan membela diri," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Sean Savett, pada hari ini.

Ia juga menegaskan serangan itu adalah respon terhadap serangan balasan Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu.

Sebelumnya media Iran, Fars News, melaporkan setidaknya lima ledakan terdengar di dekat kawasan bandara internasional Imam Khomeini.

Herzi Halevy Pimpin Serangan Langsung ke Iran, Netanyahu Berada di Bunker

Kepala staf militer Israel (IDF), Herzi Halevy, memimpin serangan Israel ke Iran hari ini.

IDF merilis gambar Herzi Halevy yang memimpin serangan terhadap Iran dari pusat komando Angkatan Udara Israel (IAF), bersama Kepala IAF, Mayor Jenderal Tomer Bar.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan sedang berada di bunker bersama pejabat pertahanan Israel lainnya.

"Saat Israel menyerang Iran, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merilis gambar perdana menteri yang sedang berkumpul dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan para jenderal tinggi IDF di bunker di bawah pangkalan militer Kirya di Tel Aviv," lapor media Israel, Times of Israel.

Baca juga: Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei Target Israel Berikutnya Setelah Yahya Sinwar

Iran Luncurkan 2 Serangan Balasan ke Israel Tahun Ini

Tahun ini, Iran meluncurkan dua kali serangan balasan secara langsung ke Israel, yaitu operasi "Janji Sejati" pada 13 April 2024 dan "Janji Sejati 2" pada 1 Oktober 2024.

Operasi pertama untuk membalas serangan udara Israel di konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang membunuh Komandan IRGC Mohammad Reza Zahedi dan anggota IRGC lainnya pada 1 April 2024.

Sedangkan operasi "Janji Sejati 2" untuk membalas serangan mematikan Israel di Jalur Gaza serta pembunuhan pemimpin Hamas, Hizbullah dan petinggi IRGC.

Iran berhasil menembus pertahanan udara Israel dengan meluncurkan lebih dari 200 rudal pada Operasi "Janji Sejati" dan 180 rudal pada Operasi "Janji Sejati 2", seperti diberitakan Al Jazeera.

Kedua serangan balasan itu berhasil menghantam sejumlah target di Israel, namun sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel dan koalisi pertahanan di kawasan yang dipimpin oleh sekutunya, AS.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah akan merespon serangan balasan Iran, sementara Iran mengancam akan memberikan pukulan menyakitkan jika Israel menyerang wilayahnya.

Sebagai informasi, Israel bersama AS dan sekutunya menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan seperti Hizbullah, Hamas, Kataib Hizbullah, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan kelompok lain di Suriah, Irak, dan Lebanon untuk melawan Israel dan sekutunya di kawasan itu.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.847 jiwa dan 100.544 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (24/10/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini