“Iran akan mengecilkan dampak serangan, yang sebenarnya cukup serius,” prediksi Sanam Vakil, direktur program Timur Tengah dan Afrika Utara di lembaga pemikir Chatham House yang berpusat di London.
Ia mengatakan Iran terkekang oleh keterbatasan militer, kendala ekonomi akibat sanksi, dan hasil pemilu AS, yang dapat memengaruhi arah eskalasi lebih lanjut atau upaya diplomatik.
Israel Sebut "Selesai"
Israel mengisyaratkan bahwa serangan pada Sabtu dini hari tersebut adalah akhir dari serangan ini.
"Serangan balasan telah selesai, dan tujuannya telah tercapai," kata juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, setelah serangan itu.
Tidak lama setelah itu, Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengatakan bahwa penerbangan komersial akan dilanjutkan setelah sempat dihentikan karena serangan udara.
Toko-toko di Teheran juga sudah buka dan jalan-jalan kembali tenang, meskipun antrean bertambah di pom bensin karena penduduk menimbun bahan bakar.
Pesan Ayatollah Ali Khamenei
Sebelum Israel melancarkan serangannya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dilaporkan telah meminta militer Iran untuk bersiap menghadapi perang dan menyusun rencana untuk menanggapi serangan Israel.
Namun, tindakan Iran bergantung pada seberapa parah serangan Israel.
Iran akan membalas jika Israel menyerang infrastruktur minyak dan energi atau fasilitas nuklirnya, atau jika Israel membunuh pejabat seniornya.
Namun, Iran tidak akan membalas jika Israel hanya menyerang pangkalan militer atau gudang penyimpanan rudal dan drone, menurut The New York Times.
Laporan NYTimes tersebut mengutip empat pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya.
Baca juga: Iran Anggap Israel Terang-terangan Langgar Hukum Internasional, Klaim Pihaknya Berhak Balas
Jika serangan Israel dianggap serius, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) akan mempertimbangkan untuk menembakkan lebih dari 1.000 rudal balistik dan mengganggu aliran pasokan energi global serta pengiriman yang melalui Teluk Persia dan Selat Hormuz.
Proksi Iran di wilayah tersebut, termasuk Hizbullah dan Houthi, juga dapat meningkatkan serangan terhadap Israel.
Meskipun Iran waspada terhadap konflik yang meluas, mereka tidak ingin terlihat lemah atau rentan di mata dunia, terutama setelah pembunuhan sejumlah pemimpin Hamas dan Hizbullah oleh Israel, tambah laporan NYT.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)