TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden turut menanggapi perihal serangan Israel ke Iran pada hari Sabtu (27/10/2024).
Seperti yang dikutip dari Associated Press, Biden membenarkan kabar bahwa serangan balasan Israel tersebut hanya ditargetkan pada fasilitas militer Iran saja.
“Sepertinya mereka tidak menyerang apa pun selain target militer,” ungkap Biden kepada wartawan pada saat melakukan kunjungan ke Philadelphia.
Di sela-sela kunjungannya tersebut, Biden berharap bahwa serangan Israel yang proporsional dan terfokus pada fasilitas militer Iran ini adalah respons terakhir dari pemerintahan Benjamin Netanyahu ke Teheran.
“Harapan saya adalah ini (serangan ke Iran) adalah yang terakhir dari situasi ini,” pungkas Biden di akhir pernyataannya.
Pesan serupa juga diutarakan oleh Wakil Presiden AS, Kamala Harris.
Ditemui di tempat terpisah, Kamala berharap bahwa serangan tersebut dapat membantu proses de-eskalasi yang terjadi di kawasan tersebut.
“Kami sangat teguh bahwa kami harus melihat de-eskalasi di kawasan ini ke depan, dan itu akan menjadi fokus kami.” sebutnya.
Kamala juga menyebutkan bahwa serangan Israel ke Iran pada akhir pekan ini adalah sebuah tindakan yang dapat dibenarkan karena hal itu termasuk wujud pembelaan diri.
“Tentu saja, kami tetap menganggap penting untuk mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri,” tambahnya.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Iran melancarkan serangan misil balistik ke Israel pada 1 Oktober lalu.
Baca juga: Konflik Iran Vs Israel Memanas, Kemlu RI Imbau Warga Indonesia Tunda Pergi ke Timur Tengah
Peluncuran misil balistik tersebut ditujukan sebagai pembalasan terhadap Israel yang melakukan penyerangan ke wilayah mereka.
Serangan dari Israel kala itu menewaskan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh,
Selain itu, serangan Iran pada awal Oktober ini juga dimaksudkan untuk membalas tewasnya Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan yang merupakan wakil komandan operasi pasukan elit Iran, dan juga kepala Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Keduanya tewas dalam serangan Israel ke Lebanon pada 27 September 2024 lalu.
Menanggapi sejumlah aksi saling serang antar kedua negara tersebut, AS pun akhirnya ikut campur tangan dalam empat minggu terakhir sejak serangan Iran.
AS terus berusaha menggunakan pengaruhnya atas Israel untuk mengatur respons yang dirasa Washington dapat menghindari perang terbuka antara Israel dan Iran.
Sebelumnya, Biden secara publik juga tegas menolak gagasan dari Israel untuk menyerang situs nuklir dan minyak Iran.
Karena pernyataan tersebut, kemungkinan besar serangan Israel ke fasilitas militer Iran pada akhir pekan ini merupakan respons yang disetujui oleh AS.
Menjelang serangan balasan ke Teheran tersebut, AS juga telah mengirim beberapa baterai Pertahanan Daerah Ketinggian Terminal (THAAD) ke Israel bersama dengan pasukan AS untuk mengoperasikannya.
Ini adalah pertama kalinya AS mengerahkan pasukan di tanah Israel sebagai tambahan armada pertahanan diri.
Dengan kehadiran AS serta perangkat THAAD tersebut, diharapkan Iran tak kembali membalas serangan Israel pada akhir pekan ini.
(Tribunnews.com/Bobby)