TRIBUNNEWS.COM - Hizbullah Lebanon terus menghadapi pasukan pendudukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon selatan.
Hizbullah menargetkan situs penting Israel dengan roket dan artileri.
Hizbullah mengumumkan bahwa pada pukul 12:20 pagi, Senin (28/10/2024), para pejuangnya meluncurkan salvo roket.
Mereka menargetkan pertemuan tentara pendudukan Israel yang terletak di antara permukiman al-Manara dan “Margaliot.”
Kemudian, pada pukul 12:50 pagi, Hizbullah untuk kedua kalinya, menargetkan pertemuan tentara pendudukan antara permukiman Al-Manara dan Margaliot, dengan salvo roket.
Serangan itu melanjutkan serangan sebelumnya, untuk menargetkan pertemuan pasukan Israel di perbatasan, khususnya di Gerbang Fatima empat kali berturut-turut.
Lantas berikut pernyataan Hizbullah soal rincian serangan mereka terhadap Israel, mengutip Al Mayadeen:
- Pada pukul 06:30, Hizbullah menargetkan pertemuan tentara pendudukan di Gerbang Fatima dengan peluru artileri.
- Pada pukul 7:00 pagi, Hizbullah menargetkan pertemuan pasukan Israel di Gerbang Fatima untuk kedua kalinya.
- Pada pukul 7:05 pagi, sebagai bagian dari seri operasi Khaybar, Hizbullah menargetkan sebuah perusahaan militer Israel di sebelah timur Akka yang diduduki menggunakan drone serangan, mencapai serangan langsung.
- Pada pukul 7:15 pagi, Hizbullah menargetkan untuk ketiga kalinya sebuah pertemuan pasukan Israel di Gerbang Fatima dengan rentetan roket.
Baca juga: Video Markas IDF Direbut, Rudal Raksasa Hizbullah Dijatuhkan ke Kota Terbesar Israel
- Pada pukul 8:00 pagi, kemudian para pejuang perlawanan kembali menargetkan pertemuan pasukan Israel di Gerbang Fatima untuk keempat kalinya dengan rentetan roket.
- Pada pukul 8:30 pagi, Hizbullah menargetkan pemukiman Kiryat Shmona dengan rentetan roket.
- Pada pukul 12:06 malam, Hizbullah menargetkan titik perakitan Israel di daerah al-Omra, sebelah barat al-Wazzani dengan rentetan roket.
"Operasi ini datang untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza, untuk mendukung perlawanan para pejuang Hizbullah, dan dalam membela Lebanon dan rakyatnya," bunyi pernyataan Perlawanan Hizbullah.
Ancaman Hizbullah usai Serang Rumah Netanyahu
Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas operasi yang menargetkan kediaman Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Caesarea.
Hal itu dikatakan oleh Petugas Hubungan Media Hizbullah, Mohammad Afif.
Alif menyebut serangan dengan target rumah Netanyahu tersebut atas nama gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah.
Pada konferensi pers dari pinggiran selatan Beirut Selasa (22/10/2024), Afif beri peringatan keras ke Netanyahu.
"Mata dan telinga para pejuang perlawanan selalu tertuju kepada Anda (Netanyahu). Jika kami tidak menghubungi Anda kali ini, masih ada siang, malam, dan medan perang di antara kita," ujar Afif, mengutip Palestine Chronicle, Rabu (23/10/2024).
Afif meyakinkan bahwa Hizbullah, beserta sistem komando dan koordinasinya, berada dalam kondisi yang sangat baik.
Dirinya juga menyatakan bahwa jalur dukungan militer dan logistiknya telah dipulihkan sepenuhnya.
Berbicara kepada para pemimpin Israel, Afif menyatakan:
“Besi balas besi, darah balas darah, dan api balas api."
Pernyataan Afif Hizbullah ini menandakan niat Hizbullah untuk menanggapi tindakan Israel dengan kekuatan yang sama.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)