Negosiator Israel Tiba-tiba Mengundurkan diri Karena Perundingan Tidak Membuahkan Hasil
TRIBUNNEWS.COM- Negosiator Israel tiba-tiba mengundurkan diri karena perundingan pembebasan tawanan tidak membuahkan hasil.
Perdana Menteri Israel, yang telah berulang kali menyabotase perundingan gencatan senjata, mengatakan dia "pesimis" tentang kesepakatan gencatan senjata menyusul kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar
Seorang anggota tim negosiasi Israel untuk pembebasan tawanan yang ditahan Hamas mengumumkan pengunduran dirinya secara tiba-tiba, media Israel melaporkan pada tanggal 28 Oktober.
Setter menjabat sebagai wakil Mayor Jenderal (purn.) Nitzan Alon, orang penting militer Israel dalam negosiasi kesepakatan gencatan senjata yang memungkinkan Hamas membebaskan tawanan Israel yang ditahan di Gaza dengan imbalan warga Palestina yang ditawan di penjara Israel.
Lembaga penyiaran publik Israel, Kan, menyatakan bahwa Setter keluar dari tim negosiasi karena kurangnya kemajuan dalam pembicaraan.
Menanggapi laporan tersebut, militer mengatakan bahwa Setter "bekerja tanpa lelah untuk memajukan upaya pengembalian para sandera" sejak kembali ke militer dari liburan menjelang masa pensiunnya yang dijadwalkan tahun lalu.
“Petugas tersebut akan kembali membantu markas penyanderaan di masa mendatang, jika diperlukan,” tambah militer tersebut.
Pada hari Senin juga, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kepada anggota partainya Likud bahwa dia pesimistis akan tercapainya kesepakatan untuk membebaskan para tawanan dan melaksanakan gencatan senjata dengan Hamas.
Channel 12 melaporkan bahwa menurut Netanyahu, siapa pun yang menggantikan pemimpin Hamas yang terbunuh, Yahya Sinwar, akan ingin menunjukkan bahwa mereka bahkan lebih “keras” daripada dirinya.
"Kami terus berupaya untuk membawa [para sandera] kembali, kami sedang berusaha mencari solusi parsial, tetapi tidak jelas apakah akan ada peluang baru karena terbunuhnya Sinwar. Saat ini, semua orang yang ingin menggantikan Sinwar akan menjadi lebih Sinwar daripada Sinwar," kata Netanyahu.
Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu telah berulang kali menyabotase perundingan gencatan senjata meskipun ada tekanan dari keluarga para tawanan untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang dan membebaskan mereka.
Banyak dari 240 tawanan yang dibawa Hamas ke Gaza telah terbunuh oleh pemboman Israel dan tembakan kawan mereka selama setahun terakhir.
Beberapa anggota keluarga tawanan yang dibunuh menuduh tentara Israel membunuh mereka.