Objek Terbang Jatuh di Aqaba Perbatasan Israel, Militer Yordania Kirim Pasukan Penjinak Bom
TRIBUNNEWS.COM - Militer Yordania pada Senin (18/11/2024) mengatakan sebuah "benda terbang" jatuh di daerah perbatasan Provinsi Aqaba , dekat Israel selatan.
Sebuah pernyataan mengutip sumber militer Yordania, mengatakan tidak ada korban jiwa atau kerusakan material yang dilaporkan atas peristiwa jatuhnya objek terbang tersebut.
Baca juga: Hasil Pemungutan Suara Bersejarah di PBB: Palestina Berhak Tentukan Nasib Sendiri, 6 Negara Menolak
Ditambahkannya, pasukan keamanan terkait, termasuk pasukan penjinak bom dan ranjau, telah tiba di lokasi kejadian.
Akan tetapi, pernyataan itu tidak menyebutkan secara rinci dari mana objek itu diluncurkan, atau apakah objek itu ditembak jatuh oleh pencegat.
Kota Aqaba berbatasan dengan kota Eilat di selatan Israel, sering menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak oleh Houthi Yaman dan kelompok Perlawanan Irak.
Ketegangan regional meningkat karena serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 43.800 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas tahun lalu.
Konflik tersebut juga menyebar ke Lebanon dengan Israel yang melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri pada bulan September.
Lebih dari 3.400 orang telah tewas dan lebih dari 14.600 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Tolak Keras Divisi Militer Baru Israel di Perbatasan
Terkait keamanan di perbatasan, Yordania bereaksi keras atas pengumuman Militer Israel (IDF) yang menyatakan telah membentuk divisi baru IDF di perbatasan kedua negara.
Aksi Israel ini didalilkan untuk memperketat pengamanan di perbatasan timur wilayah pendudukan mereka di tengah memuncaknya eskalasi imbas berlarutnya Perang Gaza.
Baca juga: Sekutu Dekat Netanyahu: Yordania Bisa Jadi Target Israel Berikutnya Setelah Gaza dan Lebanon
Dilansir CNN, mengutip sumber-sumber pemerintah Yordania, Kerajaan Hashemite itu secara tegas menolak aksi apa pun militer Israel di wilayah pendudukan Palestina, termasuk di perbatasan Yordania.
“Tindakan apa pun Israel terhadap wilayah Palestina yang diduduki ditolak (tidak bisa diterima) karena Israel adalah kekuatan pendudukan (penjajahan) yang harus disingkirkan,” kata pernyataan itu dikutip dari Khaberni, Kamis (31/10/2024).
Pernyataan itu menambahkan, “Perdamaian, kerja sama, dan solusi dua negara adalah hal-hal yang akan membawa dampak positif bagi Palestina seperti keamanan dan stabilitas, bukan pebentukan divisi tentara dan tim militer".