Polyana dan Trudovoye adalah nama pemukiman di wilayah Kurakhovo.
Muchnoy yakin bahwa dengan cara ini Rusia mencoba memutus komunikasi Kurakhovo di selatan Sungai Volchya.
Sehari sebelumnya, publik Ukraina dan Rusia menulis bahwa pertempuran dengan pasukan Rusia sudah berlangsung di Yasnaya Polyana.
Pada saat yang sama, kelompok kedua Rusia kini menerobos ke permukiman yang sama dari selatan, setelah menembus tujuh kilometer ke pertahanan Angkatan Bersenjata Ukraina selama akhir pekan, setelah mengamankan pijakan di wilayah Shakhtarskoye dan Novoukrainka.
Artinya, pasukan Rusia telah membuat kemajuan serius dalam melaksanakan rencana mereka untuk mengepung dan memblokir seluruh kelompok Angkatan Bersenjata Ukraina di barat daya Donetsk di sekitar Kurakhovo (atau memaksanya mundur di bawah ancaman pengepungan), yang telah kami tulis pada awal Agustus.
Selain itu, penangkapan Selidovo membuka kemungkinan bagi Rusia untuk menyerang ke barat hingga perbatasan dengan wilayah Dnepropetrovsk (yang berjarak 35 kilometer jika diukur dari garis lurus), sambil melewati kota-kota besar seperti Pokrovsk dan Pavlograd dari selatan.
Ukraina Tinggal Kuasai Sepertiga Toretsk
Sementara media Rusia TASS memberitakan Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan agar pasukannya segera menuntaskan untuk menguasai Toretsk (di Rusia disebut sebagai Dzerzhinsk).
Hal ini diungkapkan jurnalis VGTRK Pavel Zarubin melaporkan mengutip laporan militer yang disebutkan oleh Presiden Vladimir Putin.
"Pertempuran terjadi di Dzerzhinsk sendiri, dengan sepertiga wilayah kota yang tersisa untuk dibebaskan. Bagian ini telah sepenuhnya diblokir oleh tentara kami," kata Zarubin mengutip Putin.
Toretsk merupakan salah satu kota besar di Donetsk di Donetsk. Sebelum invasi, Toretsk merupakan kota industri yang cukup maju.
Kini wilayah tersebut dua pertiganya telah dikuasai oleh pasukan Rusia.