News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Naikkan Anggaran Militer Tiga Kali Lipat di Tengah Konfrontasi dengan Israel

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah truk militer Iran membawa bagian-bagian dari sistem rudal pertahanan udara S-300 selama parade militer sebagai bagian dari upacara memperingati hari militer tahunan negara itu di Teheran pada 17 April 2024. (ATTA KENARE / AFP)

 

TRIBUNNEWS.COM, IRAN -   Pemerintahan Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan proposal baru untuk meningkatkan anggaran militer negara itu hingga tiga kali lipat. 

Juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani menguraikan langkah yang akan menyebabkan "peningkatan signifikan hampir 200 persen dalam anggaran militer negara".

Tujuannya untuk memperkuat kemampuan pertahanan Iran. 

Ia menyatakan pemerintah telah mempertimbangkan banyak sektor dalam rancangan anggaran yang diajukan ke Parlemen Iran untuk tahun fiskal mendatang. 

Mohajerani tidak memberikan perincian lebih lanjut.

Teheran belum merilis angka pasti untuk anggaran yang diusulkan.

Namun, beberapa lembaga pemikir Barat telah melaporkan bahwa pengeluaran militer Iran untuk tahun sebelumnya adalah sekitar $10,3 miliar.

Pengumuman ini menyusul meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut setelah serangan udara Israel di wilayah Iran pada hari Sabtu pekan lalu. 

Serangan Israel  tersebut menargetkan lokasi militer Iran, yang menyebabkan tewasnya empat prajurit Angkatan Darat Iran dan seorang warga sipil.

Serangan tersebut juga mengakibatkan kerusakan kecil pada beberapa instalasi radar Iran,.

"Namun Iran dengan cepat memulihkannya ke kapasitas operasional penuh," demikian Tehran Times melaporkan pada Selasa (29/10/2024).

Serangan Israel terhadap Iran terjadi setelah setahun kekerasan yang tiada henti di Gaza dan Lebanon, yang menyebabkan puluhan ribu warga sipil terbunuh.

Beberapa jam sebelum konferensi pers Mohajerani, Presiden Masoud Pezeshkian tiba di Parlemen Iran untuk menyampaikan proposal anggaran nasional untuk tahun kalender Iran 1404, yang akan dimulai pada Maret 2025. 

Ia menyatakan bahwa prinsip utama rancangan anggaran, yang dikembangkan oleh pemerintahannya setelah dua bulan kerja keras, adalah untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Iran mengingat keadaan regional dan ancaman yang dihadapi negara tersebut. 

Presiden menekankan bahwa RUU anggaran juga menggabungkan rencana yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kapasitas produksi minyak, memperluas cadangan medis, mengoptimalkan distribusi air, dan menyediakan perumahan terjangkau bagi keluarga berpenghasilan rendah. 

Meskipun parlemen Iran telah menyetujui garis besar RUU Anggaran 1404, rincian proposal tersebut masih akan dibahas, dengan para anggota parlemen diharapkan menyelesaikannya pada Maret 2024. 

Kekuatan militer dan kemandirian Iran 

Kekuatan militer Iran sangat signifikan, dengan sekitar 610.000 personel tugas aktif dan 350.000 cadangan.

Dengan total sekitar 960.000 pasukan yang dapat dimobilisasi dan menjadikannya yang terbesar di Asia Barat. 

Negara ini memiliki kemampuan kedirgantaraan, rudal, dan pesawat tak berawak yang canggih, termasuk rudal jarak jauh dan berpemandu presisi yang berfungsi sebagai pencegah, bersama dengan kendaraan udara tak berawak (UAV) yang canggih. 

Kekuatan militer Iran ditampilkan secara mencolok selama Operasi True Promise 1 dan 2, yang menggarisbawahi komitmen negara tersebut untuk mempertahankan kedaulatannya melalui tindakan tepat terhadap posisi Israel. 

Operasi ini menghasilkan serangan terkonfirmasi terhadap pangkalan udara Israel, yang diketahui memiliki beberapa kemampuan pertahanan udara paling canggih di dunia, didukung oleh dukungan signifikan Amerika. 

Meskipun demikian, dibandingkan dengan negara lain di kawasan itu, pengeluaran militer Iran dianggap relatif sederhana. 

Anggaran militer Iran untuk tahun 2023 mencapai sekitar $10,3 miliar, angka yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan anggaran Arab Saudi yang mengalokasikan sekitar $75 miliar.

Dibangingkan dengan anggaran militer Israel sekitar $27 miliar dan Turki dengan anggaran militer sekitar $20 miliar.

Namun, komitmen Iran terhadap kemandirian dan kemampuan produksi dalam negeri telah memungkinkan negara tersebut untuk membuat kemajuan militer yang signifikan meskipun anggarannya relatif lebih kecil.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini