TRIBUNNEWS.COM - Menanggapi kekhawatiran masyarakat terkait kasus Anggur Shine Muscat dengan residu pestisida tinggi asal China, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Thailand pun langsung bergerak cepat.
Pada Rabu ini (30/10/2024), pihak BPOM Thailand mengaku sedang mempersiapkan pemeriksaan ulang secara acak dan mendadak terhadap sejumlah anggur Shine Muscat yang beredar di masyarakat.
Aksi Inspeksi mendadak (sidak) yang bakal dilakukan secara acak ini menunjukkan komitmetn BPOM Thailand untuk melindungi warganya dari rasa was-was saay membeli sayuran dan buah-buahan impor.
Dikutip dari BangkokBiz, pihak BPOM Thailand bahkan berjanji akan meningkatkan ketatnya pemeriksaan buah atau sayuran impor yang masuk ke negaranya hingga sepuluh kali lipat pada tahun 2025 mendatang.
Sekretaris Jenderal BPOM Thailand, Dr. Surachoke Tangwiwat menjelaskan bahwa ada dua aspek penting yang menjadi komitmen utama lembaganya ke depan.
Pertama, melarang keras penggunaan bahan kimia berbahaya kelas 4 yang ilegal pada segala jenis obat dan makanan yang beredar di Thailand.
Kedua, BPOM Thailand berkomitmen untuk selalu menjaga keamanan konsumen dari bahay-bahaya tersebut.
Sebelumnya pada Senin, (28/10/2024) Surachoke juga telah memberikan keterangan mengenai kebijakan pengawasan kualitas sayuran dan buah impor yang diterapkan oleh BPOM Thailand.
Surachoke mengaku pihaknya memiliki kebijakan ketat untuk memantau keamanan sayuran dan buah, terutama yang berisiko tinggi, yang ditahan masuk sampai terbukti aman dan sesuai standar hukum.
Setelah diizinkan masuk, BPOM Thailand terus melakukan pengawasan, termasuk pengambilan sampel di lokasi penjualan, tempat pengemasan, dan laboratorium untuk dianalisis setiap tahun.
BPOM Thailand juga bekerja sama dengan dinas kesehatan di tiap provinsi untuk mengawasi residu pestisida di pasar dan tempat produksi.
Baca juga: Harga Anggur Shine Muscat di Thailand Hancur Lebur, per Pack Sekarang hanya Rp 4 Ribuan
Surachoke menambahkan bahwa Thailand mengimpor banyak sayuran dan buah dari luar negeri.
Untuk itu, BPOM Thailand menetapkan standar residu berdasarkan peraturan Kementerian Kesehatan untuk memastikan keamanan konsumen.
Jika bahan kimia tidak tercantum dalam daftar Kementerian Pertanian, BPOM Thailand akan menggunakan standar internasional dengan batas maksimal residu 0,01 ppm.