Surachoke juga menyebutkan bahwa setiap impor buah atau sayur diperiksa di pos perbatasan.
Tahun lalu, lebih dari 10.000 jenis barang disaring, dan sekitar 500 diuji lebih lanjut di laboratorium.
Dari 500 sampel tersebut, sekitar 35 persen tidak memenuhi standar dan dilarang masuk.
Langkah-langkah ini akan ditingkatkan pada tahun 2025 mendatang dengan menambah jenis pestisida yang diuji, dan jumlah sampel yang diperiksa di laboratorium akan meningkat menjadi 5.000 sampel.
Ketika ditanya tentang laporan Thai-PAN yang menemukan kontaminasi bahan kimia yang dianggap aman jika dicuci sebelum dikonsumsi, Surachoke menjelaskan bahwa dari sudut pandang hukum, penggunaan bahan berbahaya kelas 4 yang terlarang jelas ilegal.
Dari sisi keamanan, kontaminasi ringan masih bisa dikurangi dengan mencuci sayuran dan buah.
Batas aman untuk kontaminasi adalah 0,01 ppm; jika melampaui batas tersebut, akan dianggap melanggar hukum.
Surachoke juga menjelaskan bahwa kemampuan zat kimia untuk meresap ke dalam buah tergantung pada jenisnya.
Biasanya, kontaminasi hanya pada bagian luar seperti kulit dan bunga, bukan pada daging buah.
Kulit yang tebal lebih sulit menyerap bahan kimia, sedangkan yang tipis lebih mudah. Untuk buah seperti anggur yang memiliki permukaan halus, mencuci bisa menghilangkan residu dengan lebih efektif.
(Tribunnews.com/Bobby)