News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyakit Cacar Monyet

CDC Afrika Peringatkan Mpox atau Cacar Monyet Masih Belum Terkendali

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Contoh ruam dan lesi yang disebabkan oleh virus cacar monyet terlihat pada gambar handout yang diperoleh dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada 1 Juli 2022

TRIBUNNEWS.COM - Badan Pengawas Kesehatan Uni Afrika telah memperingatkan bahwa wabah mpox atau cacar monyet masih belum terkendali di kawasan tersebut.

Mereka mengimbau pihak berwenang untuk mencegah pandemi yang lebih parah daripada Covid-19.

"Situasinya belum terkendali, kami masih dalam tren peningkatan secara umum," kata Ngashi Ngongo dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) dalam sebuah pengarahan pada hari Kamis (31/10/2024).

Lebih dari 1.100 orang meninggal karena mpox di Afrika. Sekitar 48.000 kasus telah tercatat sejak Januari, menurut CDC.

Afrika Tengah yang paling terdampak wabah ini menyumbang 85,7 persen kasus dan 99,5 persen kematian di benua itu.

Mayoritas kematian terjadi di Republik Demokratik Kongo, episentrum wabah, yang meluncurkan program vaksinasi awal bulan ini.

Kasus-kasus masih meningkat di beberapa negara.

Pada saat yang sama, benua itu berjuang menahan wabah besar lainnya yang muncul menyusul Covid-19, yang menyingkap kelemahan dalam sistem kesehatan Afrika.

Sejauh ini ada 19 negara di Afrika telah melaporkan kasus mpox setelah infeksi terdeteksi di Mauritius, yang populer di kalangan wisatawan yang tertarik dengan pantai putihnya yang menakjubkan dan airnya yang sebening kristal.

Namun, CDC Afrika memperingatkan bahwa dana untuk mencegah penyebaran mpox sangat terbatas.

"Yang kita butuhkan adalah mobilisasi politik dan keuangan yang berkelanjutan,"kata Ngongo.

Ia menambahkan bahwa ini adalah langkah yang diperlukan untuk mencegah mpox menjadi pandemi lain "yang akan jauh lebih parah daripada COVID-19".

Baca juga: WHO Aktifkan Korps Darurat Kesehatan Global Pertama Kalinya Tanggapi Wabah Mpox

Penyakit virus yang berhubungan dengan cacar menyebabkan demam, nyeri tubuh, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam yang membentuk lepuh, dan memiliki dua subtipe utama – klade 1 dan klade 2.

Inggris Deteksi Kasus Mpox

Inggris mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka telah mendeteksi kasus pertama di negara itu dengan varian mpox terbaru, klade 1b.

Varian ini juga telah terdeteksi di Swedia dan Jerman.

Jerman Konfirmasi

Jerman mengonfirmasi kasus pertama varian baru mpox, yakni klade 1b pada Selasa (22/10/2024).

lihat foto Monkeypox atau cacar monyet

Badan pengendalian penyakit Jerman, Institut Robert Koch (RKI) mengatakan, pihaknya tidak menganggap adanya peningkatan risiko dari varian baru mpox ini.

"Tetapi memantau situasi dengan sangat cermat dan akan menyesuaikan rekomendasinya jika diperlukan," tulis RKI, dikutip dari Deutsche Welle.

India Konfirmasi Mpox

India telah melaporkan kasus pertamanya dengan jenis mpox baru yang telah memicu peringatan darurat kesehatan masyarakat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Reuters melaporkan.

Pada hari Selasa (24/9/2024), Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Manisha Verma mengonfirmasi kepada Reuters kasus mpox yang dilaporkan di distrik Malappuram, Kerala termasuk dalam klade 1.

"Pasien tersebut dirawat di rumah sakit dan orang-orang yang pernah melakukan kontak dengannya sedang dilacak dan dipantau," kata pihak berwenang.

Petugas kesehatan distrik mengatakan sekitar 29 teman dan anggota keluarga pasien beserta 37 penumpang dalam penerbangannya sedang dipantau tetapi sejauh ini tidak ada satu pun dari mereka yang menunjukkan gejala apa pun, kantor berita tersebut melaporkan

Apa Itu Mpox?

Dikutip dari BBC, mpox sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.

Mpox adalah virus menular yang dapat menyebabkan lesi kulit yang menyakitkan.

Cacar monyet merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox.

Virus ini termasuk dalam keluarga virus cacar.

Mpox dapat menular dari hewan ke manusia serta dari manusia ke manusia.

WHO menyatakan mpox, yang dulunya disebut cacar monyet, sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat di Afrika pada bulan Agustus.

Sejak itu, varian virus yang lebih berbahaya telah menyebar ke negara-negara di luar benua Afrika, termasuk Swedia, Thailand, dan Pakistan.

Gejala mpox mirip dengan cacar, termasuk:

  • Ruam: Biasanya dimulai sebagai bercak merah yang berkembang menjadi lepuhan.
  • Demam: Gejala awal seringkali meliputi demam, sakit kepala, dan nyeri otot.
  • Kelelahan: Perasaan lelah atau lemah juga umum terjadi.

Mpox dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan lesi, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi.

Meskipun kasusnya lebih jarang dibandingkan dengan penyakit menular lainnya, mpox dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada individu dengan sistem imun yang lemah.

Pencegahan meliputi vaksinasi dan menjaga kebersihan serta menghindari kontak dengan hewan yang mungkin terinfeksi.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini