TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 158 orang tewas minggu ini akibat banjir bandang setelah hujan lebat melanda Provinsi Valencia di Spanyol timur pada Selasa (29/10/2024).
Banjir ini merupakan salah satu yang terburuk yang pernah terjadi di Spanyol dalam beberapa dekade, dilansir Business Insider.
Citra satelit yang dirilis oleh Badan Antariksa Eropa menangkap skala kerusakan yang terjadi.
Citra lainnya menunjukkan bagaimana tempat-tempat tertentu di Valencia dan sekitarnya sangat terdampak akibat hujan.
Citra satelit menunjukkan banjir yang membentang dari Alzira menuju Valencia
Mengutip Business Insider, citra satelit Landsat-8 AS ini menunjukkan pemandangan di sekitar Valencia pada 8 Oktober, sebelum banjir bandang, dan tanggal 30 Oktober, setelah banjir melanda.
Sebagai perbandingan, jarak dari Alzira ke Valencia sekitar 45 km.
Hancurnya jalan raya di Spanyol
Citra satelit before-after atau sebelum dan sesudah yang diambil oleh Maxar Technologies menunjukkan kerusakan yang meluas di Provinsi Valencia.
Gambar di sini menunjukkan jalan raya yang rusak akibat banjir.
Hingga Kamis (31/10/2024), sekitar 300 orang masih belum bisa dievakuasi karena jalan yang rusak dan terputus, menurut laporan EFE, kantor berita pemerintah Spanyol.
Mobil-mobil tertumpuk
Di daerah Sedaví, Valencia, banjir membalikkan mobil-mobil, menggenangi jalan raya, memutus jalan utama, dan merusak banyak rumah.
Baca juga: Banjir Spanyol, Jumlah Korban Tewas Capai 158 Orang
Beberapa orang terpaksa mengungsi ke atap rumah mereka untuk menunggu pertolongan.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez mengatakan pada Kamis, pemerintah telah mengerahkan lebih dari 1.800 petugas polisi, 750 penjaga sipil, dan 200 tentara untuk membantu upaya penyelamatan dan pemulihan, EFE melaporkan.
Air berlumpur membuat orang-orang, jalan-jalan, dan bangunan berwarna cokelat
Bank yang tampak pada foto di atas terletak di Paiporta, sebelah selatan Kota Valencia.
Di kota itu, sedikitnya 62 orang tewas akibat banjir, beberapa di antaranya adalah lansia.
Wali Kota Paiporta, Maribel Albalat, mengatakan kepada RTVE, mereka belum menerima peringatan tentang bahaya yang akan terjadi dan orang-orang yang terdampak banjir.
Banjir terburuk dalam beberapa dekade
Badai yang melanda Spanyol disebabkan oleh "cold drop," yakni fenomena saat udara hangat naik dengan cepat, membentuk awan kumulonimbus besar yang kemudian melepaskan hujan deras.
Peristiwa hujan yang tiba-tiba dan dahsyat menjadi masalah yang lebih besar di seluruh dunia seiring meningkatnya suhu global, sebagian besar karena udara yang lebih hangat menahan lebih banyak uap air.
Dalam fenomena yang disebut "weather whiplash," banyak bagian dunia yang mengalmi antara kekeringan ekstrem dan banjir ekstrem.
"Anda benar-benar dapat pergi ke benua mana pun, di musim apa pun, dan menemukan sesuatu seperti itu pada titik ini," kata Daniel Swain, seorang ilmuwan iklim yang mempelajari fenomena tersebut di University of California, Los Angeles.
Pernyataan itu dilontarkannya pada Januari 2023, setelah banjir besar sempat memecah kekeringan di California.
Masih banyak yang diyakini terjebak banjir
Selain korban tewas, banyak lainnya diyakini terperangkap banjir.
Namun, masih belum jelas berapa jumlah orang yang hilang, lapor EFE.
Meski begitu, sekitar 3.400 orang telah diselamatkan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)