Media Israel, Yedioth Ahronoth, pada Jumat (1/11/2024), melaporkan bahwa Oktober adalah bulan paling mematikan bagi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak serangan Banjir Al Aqsa oleh Hamas pada 7 Oktober tahun sebelumnya.
Media tersebut mencatat sebanyak 88 tentara Israel dan warga sipil tewas sepanjang Oktober 2024.
Laporan itu menyebutkan bahwa 19 tentara Israel tewas di Gaza selama Oktober, sementara 37 lainnya gugur dalam pertempuran di Lebanon selatan dan di sepanjang perbatasan utara Israel.
Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi, sebelumnya mengakui tingginya jumlah korban ini, mengatakan bahwa IDF mengalami kerugian besar di zona konflik di Lebanon dan Gaza, menurut laporan RNTV.
Dalam pernyataannya pada Jumat, kelompok Hizbullah di Lebanon juga melaporkan kerugian yang diderita Pasukan Israel sejak mereka memulai operasi darat di Lebanon selatan.
Kelompok yang didukung Iran itu melaporkan penghancuran 42 tank Merkava, empat buldoser militer, dua Humvee, kendaraan lapis baja, dan pengangkut personel.
Hizbullah juga mengklaim telah menembak jatuh lima drone – tiga model Hermes 450 dan dua model Hermes 900.
Kelompok Hizbullah juga menambahkan bahwa data ini belum termasuk kerugian lainnya yang dialami IDF di pangkalan militer, pos, dan permukiman di wilayah pendudukan.
(Tribunnews.com/Bobby)