TRIBUNNEWS.COM - Aktivis dari kelompok "Aksi Palestina" menyita patung-patung yang dipajang oleh Universitas Manchester di Inggris pada Sabtu (2/11/2024).
Mereka menyita patung Chaim Weizmann, presiden pertama Israel, sebagai tanggapan atas serangan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon serta dukungan Inggris terhadap Israel.
Kelompok Aksi Palestina mengatakan langkah tersebut dilakukan pada peringatan 107 tahun "Deklarasi Balfour".
Deklarasi Balfour adalah surat pernyataan yang ditulis oleh Arthur James Balfour, Menteri Luar Inggris saat itu, kepada salah satu pemimpin Zionis, Lionel Walter Rothschild, pada 2 November 1917 yang mendukung pendirian negara Yahudi (Israel) di Palestina.
Inggris yang saat itu menduduki Palestina melalui mandat setelah Perang Dunia I, memberikan janji kepada Lionel Walter Rothschild untuk tujuan tersebut, menyusul meluasnya Zionisme di Eropa.
Chaim Weizmann, yang lahir di Rusia, adalah seorang Zionis dan menjabat sebagai Presiden pertama Israel pada 1949 setelah pendirian Israel di Palestina pada 1948.
Dalam protesnya, Kelompok Aksi Palestina mencantumkan rincian pembicaraan antara Kongres Zionis dan Arthur Balfour untuk mengadakan pelatihan senjata oleh Inggris pada saat itu kepada militan Zionis di Palestina.
"Militan Zionis bersenjata yang dilatih oleh Inggris hingga berdirinya Israel telah menyebabkan 750.000 warga Palestina mengungsi dan menghancurkan lebih dari 500 desa," kata kelompok itu, merujuk pada peristiwa Nakhba sebelum pendirian Israel.
Kelompok itu mengatakan, kebijakan Israel untuk membunuh warga Palestina dan mengusir mereka dari tanah mereka masih dilanjutkan hingga saat ini, seperti diberitakan Al Jazeera.
Demonstrasi di London
Pada Sabtu (2/11/2024) kemarin, puluhan ribu orang turun ke ibu kota Inggris, London, dalam demonstrasi memperingati 107 tahun Deklarasi Balfour, sebagai solidaritas dengan Palestina dan Lebanon sehubungan dengan serangan Israel yang sedang berlangsung.
Baca juga: Lebanon Protes ke PBB: Israel Culik Kapten Angkatan Laut Imad Amhaz
Pawai dimulai dari pintu masuk Downing Street No. 10, tempat Kantor Perdana Menteri Inggris dan berakhir di Nine Elms Street, tempat Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di London berada.
Organisasi non-pemerintah, termasuk “Kampanye Solidaritas Palestina”, “Koalisi Hentikan Perang”, dan “Kampanye Perlucutan Senjata Nuklir” menyerukan demonstrasi tersebut.
Para demonstran meneriakkan slogan-slogan termasuk, “Bebaskan Palestina,” dan “Berhenti mempersenjatai Israel,” sementara para pendukung Israel mengorganisir protes balasan di sana.
Deklarasi Balfour
Deklarasi Balfour merupakah salah satu faktor utama berdirinya Negara Israel di tanah Palestina yang diduduki pada tahun 1948.