TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) adalah salah satu pilpres yang agak aneh dan paling buruk di dunia.
Hal itu dikarenakan adanya sistem Electoral College yang membuat capres yang memiliki suara terbanyak belum tentu menang.
Pilpres AS sendiri akan digelar pada Selasa (5/11/2024) hari ini.
Para warga AS nantinya tidak secara langsung memilih kandidat presiden pada hari ini.
Para pemilih memberikan suara untuk daftar "elektor" yang bersaing yang pada gilirannya akan memberikan suara sebenarnya untuk presiden dan wakil presiden pada tanggal 17 Desember.
Dikutip dari CNN, secara kolektif, para elektor dari seluruh 50 negara bagian dan Distrik Columbia disebut sebagai "Electoral College".
Kandidat presiden yang memenangkan suara terbanyak pada malam pemilihan belum tentu memenangkan Gedung Putih.
Untuk memenangkan kursi kepresidenan, seorang kandidat harus memenangkan suara terbanyak di Electoral College.
Electoral College terdiri dari 538 elektor yang mewakili seluruh 50 negara bagian dan Distrik Columbia.
Setiap negara bagian memiliki antara tiga dan 54 suara elektoral. Seorang kandidat membutuhkan mayoritas suara elektoral – 270 – untuk menang.
Di 48 negara bagian dan Distrik Columbia, semua suara elektoral diberikan kepada kandidat yang memenangkan suara terbanyak di negara bagian tersebut.
Baca juga: Prediksi Pemenang Pilpres AS 2024: Harris Digadang Menang Besar, Trump Rencana Deklarasi Lebih Dini
Ini dikenal sebagai sistem "pemenang mengambil semuanya".
Dua negara bagian – Maine dan Nebraska – tidak memberikan suara elektoral mereka menurut sistem pemenang mengambil semuanya.
Nantinya, suara elektoral akan dihitung di ruang sidang DPR pada tanggal 6 Januari 2025, dengan pengawasan penuh dari Kongres yang baru.